Ribuan orang turun ke jalan jelang pidato Netanyahu di Kongres AS

Estimated read time 2 min read

Washington (ANTARA) – Ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul dalam demonstrasi massal di Washington, beberapa jam sebelum pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di depan Kongres AS, lapor koresponden Sputnik, Rabu.

Meski pidato seharusnya dimulai pada pukul 14.00 (Kamis 01.00 WIB), para pengunjuk rasa sudah berkumpul beberapa jam sebelumnya.

Pada pukul 10.00 waktu setempat (21.00 WIB), ribuan orang berkumpul di Pennsylvania Avenue – jalan utama menuju gedung Capitol (kantor Kongres).

Jumlah orang yang datang meningkat dari menit ke menit dan jalanan dipenuhi oleh orang-orang yang menghadiri Kongres. Pihak berwenang telah menutup beberapa jalan di kawasan tersebut.

Terdapat peningkatan jumlah pasukan penegak hukum di wilayah tersebut, termasuk helikopter polisi yang berpatroli di langit.

Para pengunjuk rasa mendirikan panggung beberapa blok dari gedung Capitol, tempat para pembicara berpidato di ruangan tersebut.

Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan membawa spanduk-spanduk seperti “Gencatan senjata sekarang”, “Bebaskan Palestina”, “Akhiri semua bantuan militer AS ke Israel”, “Akhiri apartheid, akhiri pendudukan”.

Para pengunjuk rasa berasal dari kelompok yang berbeda, termasuk beberapa orang Yahudi.

Protes yang lebih kecil terlihat di Washington, wartawan Sputnik melaporkan Rabu pagi.

Netanyahu tiba di Washington pada hari Senin untuk serangkaian pertemuan dengan para pejabat AS, Presiden Joe Biden dan penantangnya dari Partai Republik Donald Trump, serta untuk berpidato di sesi gabungan Kongres.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional dengan terus melakukan serangan brutal di Gaza sejak awal Oktober 2023.

Lebih dari 38.800 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 89.400 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Dalam sembilan bulan lebih sejak serangan itu, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade parah terhadap akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel telah dituduh melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung dari perang sebelum diserang pada bulan Mei. 6.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours