3 Alasan Malaysia Ingin Gabung BRICS, Apa Saja?

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Malaysia dilaporkan bersiap bergabung dengan aliansi BRICS yang dipimpin oleh Rusia, China, India, Brasil, dan Afrika Selatan. Informasi ini terungkap setelah wawancara Perdana Menteri Anwar Ibrahim dengan media Guancha China baru-baru ini.

Kabarnya, BRICS yang dulu beranggotakan Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, pada awal tahun 2024 resmi menerima anggota baru yaitu Mesir, Amerika Serikat, Iran, dan Ethiopia. Dianggap sebagai saingan perekonomian Barat, BRICS terus tumbuh dan memperluas pengaruhnya di dunia.

Belakangan ini, sejumlah negara di dunia dikabarkan mengantri untuk bergabung dalam organisasi tersebut. Ini mencakup banyak negara Asia Tenggara, yaitu Vietnam dan Thailand. Belakangan ini juga muncul nama negara tetangga Indonesia, Malaysia. Lantas, apa saja kemungkinan alasan Malaysia ingin bergabung dengan BRICS? Berikut ulasannya.

Alasan Malaysia bergabung dengan BRICS1. Signifikansi Strategis Selat Malaka

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, melihat adanya harapan untuk bergabung dengan BRICS. Dalam keterangan SouthChinaMorningPost, Rabu (19/6/2024), salah satunya terkait posisi Malaka. Potensi keanggotaan Malaysia dalam BRICS akan bermanfaat bagi kepentingan negara tersebut. Hal ini disebabkan posisi Selat Malaka sebagai jalur pelayaran penting yang menghubungkan Samudera Pasifik dengan Samudera Hindia.

2. Komitmen terhadap Dunia Selatan

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengatakan bahwa negaranya berkomitmen terhadap ‘Global Selatan’. Istilah ini mengacu pada negara-negara di dunia yang sering disebut negara berkembang, terbelakang atau terbelakang.

Selain itu, kata dia, BRICS memberikan secercah harapan bagi check and balances global. Oleh karena itu, negara-negara di dunia dapat melawan rezim Barat karena mereka (Barat) bukan lagi negara jajahan dan negara-negara merdeka seharusnya bebas berekspresi.

3. Tunjangan penyusutan

Kepala penelitian Institut Penelitian Ekonomi Malaysia, Shankaran Nambiar, menyambut baik keputusan Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam upayanya bergabung dengan BRICS. Mengomentari FMT, Nambiar mengatakan bahwa keputusan Malaysia untuk bergabung dengan BRICS menunjukkan bahwa negara-negara Asean mengambil langkah-langkah untuk “mendepresiasi” upaya mereka.

Dalam wawancara dengan Guancha, Anwar mendukung pandangan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva yang mengkritik dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional. Nambiar mengatakan Anwar benar bahwa Malaysia harus mengeksplorasi dolar dan juga mendukung gagasan Dana Moneter Asia.

Sebagai informasi, sebelumnya pada pertemuan ASEAN ke-42 pada Mei tahun lalu, 10 negara anggota sepakat untuk mendorong penggunaan mata uang lokal. Kebijakan ini dianggap sebagai strategi konversi dan tidak berasal dari mata uang mapan seperti dolar AS dan euro.

Inilah salah satu kemungkinan alasan mengapa Malaysia ingin bergabung dengan BRICS.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours