Presiden Bangladesh bebaskan pemimpin oposisi Khaleda Zia

Estimated read time 1 min read

Dhaka, Bangladesh (ANTARA) – Presiden Bangladesh Muhammad Shahabuddin pada Senin malam (5/8) memerintahkan pembebasannya, beberapa jam setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina meninggalkan negara itu di tengah protes yang meluas, dan pemimpin oposisi Khaleda Zia.

Pernyataan dari kantor kepresidenan menyebutkan semua partai politik telah sepakat untuk membubarkan parlemen untuk membentuk pemerintahan sementara, seperti yang diumumkan sebelumnya oleh komandan militer Jenderal Waqer-uz-Zaman.

Keputusan itu diambil setelah para pemimpin partai oposisi, termasuk Partai Nasional Bangladesh (BNP) dan Jamaat-e-Islami, bertemu dengan presiden.

Zia, ketua BNP dan perdana menteri Bangladesh selama dua periode (1991-1996 dan 2001-2006), telah dipenjara sejak 2018.

Dikatakan juga bahwa semua pengunjuk rasa yang ditangkap selama protes mahasiswa akan dibebaskan, sementara komando tertinggi berjanji untuk menyelidiki kematian para pengunjuk rasa baru-baru ini.

Sebuah pernyataan militer mengatakan semua kantor akan dibuka kembali pada hari Selasa, setelah berminggu-minggu terjadi protes keras yang menewaskan sekitar 300 mahasiswa.

Sebelumnya, para pemimpin gerakan mahasiswa mengkritik Hasina karena melanggar hak asasi manusia selama 15 tahun berkuasa.

“Kami akan mengadili Hasina meskipun dia telah meninggalkan negara ini,” Nahid Islam, koordinator senior protes, mengatakan kepada wartawan di Dhaka.

Menurut Islam, kerangka pemerintahan sementara akan dikembangkan dalam 24 jam ke depan.

Sumber: Anatolia-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours