Kemenhub: Stasiun Pondok Rajeg siap beroperasi setelah perizinan kelar

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Badan Pengelola Lalu Lintas Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan izin Stasiun Pondok Rajeg di Depok, Jawa Barat telah diterbitkan dan siap dioperasikan.

“Jika dokumen perizinan sudah lengkap 100 persen dan fasilitas pelayanan memenuhi syarat operasional, maka Stasiun Pondok Rajeg akan segera beroperasi,” kata Direktur Infrastruktur BPTJ Kementerian Perhubungan Zamrides dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Zamrides menjelaskan, dokumen perizinan yang disiapkan meliputi analisis dampak lalu lintas (Andalalin), upaya pengelolaan lingkungan hidup dan kegiatan pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL, sertifikat kesesuaian fungsi (SLF), penilaian sistem keselamatan, pengujian prasarana perkeretaapian (rel dan bangunan), serta serta standar pelayanan minimum (SPM).

Ia mengatakan, izin Andalalin diterbitkan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat pada 15 Desember 2022, dan UKL-UPL diterbitkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok pada 6 Desember 2023.

Dilanjutkan dengan Penilaian Sistem Keselamatan oleh Direktur Keselamatan Kereta Api pada tanggal 23 Februari 2024 dan SLF yang disusun oleh Unit Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (IPPSU) Pemerintah Kota Depok pada tanggal 21 Maret 2024.

Selain dokumen-dokumen tersebut, Zamrides menambahkan, prasarana perkeretaapian berupa rel kereta api dan bangunan juga telah diperiksa dan berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Pusat Penelitian Perkeretaapian ditetapkan memenuhi persyaratan teknis.

“Stand (platform) kita perluas yang sebelumnya 60 m menjadi 240 m, liftnya cover 40 cm menjadi 1,5 m. “Untuk memenuhi uji infrastruktur, Stasiun Pondok Rajeg juga memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM),” jelas Zamrides.

PT juga memberikan dukungan penuh. KCI untuk mengefektifkan pelayanan penumpang seperti ketersediaan tap gate, vending machine, perlengkapan loket tiket, rambu dan kursi penumpang.

“Dalam rangka mempercepat pelayanan stasiun Pondok Rajeg, kami juga telah menjalin kerja sama dengan Ditjen Perkeretaapian sehingga dapat menugaskan operator prasarana perkeretaapian untuk melakukan pemeliharaan dan pengoperasian prasarana perkeretaapian tersebut,” jelas Zamrides.

Ia menambahkan, BPTJ telah menyiapkan studi kelayakan stasiun Pondok Rajeg pada tahun 2020, dan studi stasiun dan desain lalu lintas akan dilanjutkan pada tahun 2021. Pembangunannya akan dilakukan pada 2022-2023.

Lingkup pekerjaan pada tahun 2022 meliputi peninggian jalur dan pengumpan (LAA) sesuai dengan kebutuhan kemiringan, serta substruktur bangunan stasiun dan peron.

“Untuk tahun 2023, ruang lingkup pekerjaan meliputi pembangunan gedung stasiun induk, superstruktur peron, dan pekerjaan lanskap termasuk pekerjaan arsitektur, akses jalan raya, dan parkir. “Semua fasilitas tersebut telah diserahkan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian di BTP Kelas I Jakarta,” jelas Zamrides.

Pengaktifan kembali Stasiun Pondok Rajeg oleh BPTJ bertujuan untuk mengurangi penumpukan penumpang di Stasiun Cibinong, Citaiam, dan Depok, serta mengurangi kemacetan lalu lintas di Kecamatan Villaiah, Cilodong, dan Pondok Rajeg.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours