Menteri Sandiaga nilai indeks pariwisata dapat dongkrak investasi

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menilai kenaikan Indeks Pembangunan Pariwisata dan Pariwisata Indonesia (TTDI) dapat meningkatkan minat investor ke Indonesia.

“Investor sekarang melihat di mana kita berada. Indonesia sekarang jauh tertinggal,” kata Sandiaga Uno dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia pada upacara pengakuan peningkatan TTDI Indonesia 2024 di Jakarta pada hari Rabu. “

Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2024 World Economic Forum (WEF) menunjukkan Indonesia berada di peringkat 22 dunia, naik 10 peringkat dari peringkat TTDI 2021 yang berada di peringkat 32 dunia.

Sedangkan Belgia di peringkat 23 TTDI 2024; Selandia Baru/Selandia Baru di peringkat 25 dan Turki di peringkat 29.

“Jadi investasi pasti meningkat. Insya Allah jumlah pekerja pariwisata juga meningkat dan dampak ekonominya lebih besar,” kata Sandiaga. “

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga juga memaparkan lima pilar keunggulan Indonesia yang menjadi landasan TTDI 2024.

Kelima pilar ini mencerminkan prioritas T&T atau bagaimana pemerintah memprioritaskan perjalanan dan pariwisata dalam pengembangan kebijakan yang diikuti oleh Pilar Keberlanjutan Permintaan T&T, yaitu permintaan berkelanjutan untuk layanan perjalanan dan pariwisata;

Pilar ketiga adalah sumber daya alam, pilar keempat adalah dampak sosial ekonomi, dan pilar kelima adalah sumber daya budaya.

“Kita (pariwisata) berdampak 4 persen terhadap PDB, sehingga berdampak sosial ekonomi dan kita menyediakan 25 juta lapangan kerja,” kata Sandiaga.

Meski demikian, ia menekankan ada lima pilar lain yang perlu mendapat perhatian, yakni kesehatan dan kebersihan. Pilar Pelayanan dan Infrastruktur Pariwisata; Sukarela Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Selain itu, apakah P&T transparan dan perjalanan serta pariwisata transparan? Dalam hal ini kemudahan masuknya wisatawan ke Indonesia pilar kelima adalah sumber daya manusia dan pasar tenaga kerja serta kelestarian lingkungan hidup.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours