Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Masyarakat Liburan di Indonesia

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuka peluang emas bagi masyarakat Indonesia untuk menikmati liburan di Tanah Air. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak masyarakat memanfaatkan situasi ini dengan berlibur ke Indonesia.

Nia Niskaya, Kepala Tenaga Ahli Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Adyatama, mengatakan pihaknya juga berupaya memperkuat rupee terhadap dolar AS dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Salah satunya adalah peningkatan kunjungan wisatawan nusantara (Wisnus) dengan mempromosikan wisata ke luar negeri. Sebaliknya, Nia mendorong masyarakat untuk berkunjung ke Indonesia.

Sebab, hal itu berujung pada kebocoran mata uang. Oleh karena itu, Nia menegaskan, Kemenparekraf akan berupaya lebih keras untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) karena mendatangkan devisa.

“Visnus itu penting, seperti kantong kanan dan kantong kiri, ada pergerakan ekonomi antar kantong,” kata Nia saat arahan mingguan bersama Sandi Una di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, baru-baru ini.

“Pada saat yang sama, wisatawan asing menambah uang jajan (mata uang),” imbuhnya.

Nia juga menegaskan, sektor pariwisata merupakan salah satu penopang perekonomian Indonesia dan penyumbang devisa negara yang besar.

Jadi saya mau bilang, liburan ke Indonesia, karena kalau kita liburan ke luar negeri, berarti mata uang kita mengalir, jelasnya.

“Padahal kita sangat membutuhkan devisa. Kita perlu meningkatkan devisa dengan meningkatkan wisatawan mancanegara,” lanjutnya.

Nia mengatakan wisatawan asing menghabiskan lebih banyak uang saat berlibur. Dari jumlah tersebut, 22,82 persen adalah akomodasi, 17,69 persen adalah makanan dan minuman, 20,93 persen adalah transportasi, 9,33 persen adalah oleh-oleh, 8,24 persen adalah perdagangan, dan 7,28 persen adalah jasa hiburan.

“Visnus sudah mulai berubah. Tadinya ciri-ciri mereka tinggal di rumah saudara, tapi sekarang tidak. Mereka sudah mulai menggunakan hotel,” ujarnya.

“Apalagi masyarakat yang tadinya makan di luar, kini pergi ke restoran atau restoran bawa pulang,” lanjutnya.

Wisatawan mancanegara dan wisatawan mancanegara dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB atau keduanya berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain pergerakan wisman adalah untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi, dan pergerakan wisman adalah untuk tujuan peningkatan devisa negara.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours