Kementerian BUMN dan Eagle Hills UEA Teken Perjanjian Pengembangan Pariwisata USD3 Miliar

Estimated read time 3 min read

DUBAI – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (MOPS) menjalin kemitraan bersejarah dengan kota Eagle Hills di Uni Emirat Arab (UEA) untuk meningkatkan ekosistem dan infrastruktur pariwisata Indonesia. Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan oleh Menteri BUMN Eric Tahir dan Pimpinan Perusahaan Eagle Hills sekaligus pendiri Emaar Muhammad Ali Rashed Alabbar.

Alhamdulillah BUMN dan Eagle Hills sepakat menjalin kerja sama ekosistem dan infrastruktur pariwisata Indonesia dengan nilai investasi hingga $3 miliar, kata Eric saat penandatanganan nota kesepahaman dengan Eagle Hills di Dubai, Uni Emirat Arab (Selasa). ). 16/7/2024).

Eric menjelaskan elemen kunci dari kemitraan ini adalah investasi komprehensif dalam pengembangan fasilitas hotel, kawasan bandara, dan ekosistem pariwisata. Eagle Hills juga berkomitmen untuk transfer pengetahuan melalui penelitian kolaboratif, lokakarya dan program pelatihan, kata Eric.

Tak hanya itu, kata Eric, Eagle Hills juga siap membantu pengembangan infrastruktur bandara, renovasi dan pengembangan hotel umum berstandar internasional sebagai bagian dari pengembangan destinasi wisata baru. Eric mengaku optimis kerja sama tersebut akan semakin mempercepat perkembangan sektor pariwisata Indonesia.

“Perjanjian bersejarah ini merupakan titik balik bagi sektor pariwisata Indonesia. Dengan bermitra dengan Eagle Hills, kami akan mempertahankan laju pertumbuhan dan perkembangan industri pariwisata kita yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Eric.

Eric mengatakan, kerja sama ini sejalan dengan strategi nasional untuk mendiversifikasi perekonomian dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata terkemuka di dunia. Eric meyakini kerja sama ini tidak hanya akan meningkatkan kontribusi ekonomi pariwisata, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pembangunan ekonomi yang adil dan berkelanjutan di Indonesia.

“Memorandum ini berlaku selama satu tahun dengan kemungkinan perpanjangan berdasarkan kesepakatan bersama. Tidak ada batas waktu pasti untuk investasi sebesar 3 miliar dolar AS dan terjamin fleksibilitas dalam pelaksanaannya,” lanjut Eric.

Eric menambahkan, kerja sama ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan kerja sama antara BUMN dan perusahaan global guna meningkatkan produktivitas dan pengaruh Kementerian BUMN di Indonesia.

Eric juga mengatakan BUMN telah menjalin kemitraan penting dengan mitra global di berbagai sektor, antara lain Merck dari Amerika di bidang vaksin, Swire Hong Kong di bidang kesehatan, dan Masdar, perusahaan energi terbarukan di Uni Emirat Arab.

“Ada juga sejumlah kolaborasi untuk membantu membangun ekosistem kendaraan listrik (EV) Indonesia, seperti dengan perusahaan pertambangan nikel besar asal Kanada, Vale-Based-Metal,” ujarnya.

Muhammad Ali Rashed Alabbar, Ketua Eagle Hills dan pendiri Emaar, mengatakan Indonesia memiliki potensi besar karena sumber daya dan destinasi pariwisatanya. Alabbar mengapresiasi kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia menarik investasi asing dan keahlian untuk memperkuat industri pariwisata yang berpotensi memperkuat ekosistem pariwisata dalam beberapa tahun ke depan.

“Kami yakin Indonesia bisa berdaya saing dan meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB. Eagle Hills ingin mendukung upaya tersebut,” kata Alabbar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours