Produk rotan di Palangka Raya binaan Pertamina menembus luar negeri

Estimated read time 3 min read

Palangka Raya (ANTARA) – Produk rotan hasil produksi Usaha Kecil Menengah (UMK) di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), binaan Pertamina, sukses menembus pasar mancanegara.

“Perdagangan luar negeri yang paling penting dalam dua tahun terakhir untuk produk UMK adalah produk Indang Apang Galeri,” kata Asisten Pertamina BUMN House, Palangka Raya, Agus Lindri, Jumat.

Agus yang juga Inspektur Dalam Negeri BUMN Palangka Raya ini menjelaskan, beberapa negara yang akan menjual produk berbahan rotan adalah Amerika Serikat, Jepang, China, dan Turki. Lalu, kini pemilih Indang Apang Galeri juga sedang bernegosiasi dengan pembeli asal Chile.

Kami membantu sejak wabah. Kami membantu, memberi ide dan mencari pembeli, diundang ke pameran nasional, hingga akhirnya kami temukan di luar negeri, kata Agus.

Hal tersebut disampaikannya pada acara Akademi UMK Pertamina yang digelar di Rumah BUMN Palangka Raya. Peserta program ini merupakan operator UMK papan atas yang telah terseleksi dari 8.000 UMK seluruh Indonesia yang telah mendaftar.

“Dari 8.000 UMK se-Indonesia yang mendaftar, 1.600 peserta Akademi UMK Pertamina terseleksi dengan baik. Di Provinsi Kalimantan total ada 200 UMK, khusus di Palangka Raya ada 30 peserta,” kata Agus.

Dari Akademi UMK Pertamina nantinya akan diseleksi peserta daerah untuk mengikuti Akademi Angkat Berat Nasional UMK. Dalam program berskala nasional, peserta akan memiliki akses terhadap sejumlah sumber daya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kebutuhan masing-masing UMK.

Seperti yang telah diketahui dalam pembangunan perekonomian Indonesia, peran UMK sangatlah penting dan salah satunya adalah penyertaan devisa negara.

Untuk itu, sesuai tujuannya, Akademi UMK Pertamina merupakan salah satu wadah bagi Pertamina untuk mendukung pembinaan dan pengembangan UMK. Peternakan berupaya agar UMK tersebut masuk kelas, ujarnya pula.

Pemilik Indang Apang Galeri Amelia Agustina mengatakan, kehadiran Pertamina melalui berbagai program, termasuk akademi UMK Pertamina, membuatnya semakin semangat mengembangkan dan mempromosikan kategori usahanya.

Bahkan pada tahun 2023 nanti akan ada pembeli dari Jepang, Amerika, China, dan Turki yang kini akan melakukan negosiasi dengan pembeli asal Chile.

“Produk outboundnya berupa bingkai kartu, laporan buku agenda. Minta kombinasi rotan dan kulit asli. Itu custom,” ujarnya pula.

Ia pun mengaku terlibat dalam banyak proyek di Pertamina, antara lain pelatihan manajemen, teknik penjualan, tantangan konsultasi, dan pengembangan bisnis.

“Kami juga mendapat masukan jika masih banyak tantangan dan manfaat lainnya, dan kami juga diajak untuk mengikuti event-event lokal, regional, dan nasional,” kata Amel.

Dijelaskannya, produk Indang Apang Galeri fokus pada produk seni dan kerajinan serta fesyen berbahan dasar rotan serta kulit asli atau kulit sintetis.

“Ada tas, sepatu, baju, dompet, gantungan kunci dan masih banyak lagi, ada produk customized yang kami buat, namun kami juga menerima produk customized sesuai keinginan pelanggan,” ujarnya lagi.

Pemilik usaha brand Omah Mus lainnya, Siti Muslichatun mengaku mengetahui dan terlibat dalam program pengembangan UMK Pertamina sejak 2019.

“Saya mengikuti pelatihan peningkatan kualitas produk, pelatihan pemasaran, pelatihan manajemen bisnis dan lainnya,” ujarnya pula.

Hingga saat ini, Muslichatun “handmade” berbahan dasar batu dan akrilik telah memasuki pasar nasional, khususnya di Kalimantan, Jawa, dan Sumatera.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours