Yang perlu diketahui tentang vaksin kanker payudara

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kanker payudara menduduki peringkat kedua penyebab kematian perempuan di dunia. Meskipun skrining kanker payudara telah berkembang dari mamografi hingga pengobatan, ketersediaan vaksin memberikan harapan.

Popsugar melaporkan pada Sabtu (10/8) waktu setempat bahwa CEO Anika Biosciences, sebuah perusahaan bioteknologi Amerika yang berbasis di California, Dr. Amit Kumar, membagikan apa yang perlu Anda ketahui tentang cara kerja vaksin kanker yang masih selalu digunakan. . tahap awalnya.

Kumar mengatakan, vaksin tersebut memerlukan tiga suntikan yang dirancang untuk sel yang menghasilkan antibodi spesifik, dalam hal ini protein laktasi hanya terjadi dua kali dalam hidup seorang wanita: gigitan setelah melahirkan (sampai orang tersebut berhenti menyusui) dan selama kanker. muncul.

“Jika Anda berusia 25 tahun dan ingin memiliki bayi serta ingin menyusui, maka Anda tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin,” kata Dr. kata Kumar.

Saat ini vaksin tersebut masih dalam uji klinis fase 1 yang artinya masih sangat awal dan pesertanya sangat sedikit. Saat ini vaksin tersebut hanya diujikan pada wanita yang sudah mengidap kanker payudara, khususnya kanker payudara triple negative karena memiliki tingkat kekambuhan yang paling tinggi, sehingga diusahakan untuk melihat daya tahan tubuh.

Ada banyak tantangan besar yang harus diatasi oleh tim sebelum vaksin tersebut dapat dipasarkan. Pertama, jumlah peserta harus lebih banyak, baik dari segi jumlah maupun populasi.

“Jumlah peserta berikutnya harus sekitar 800 hingga 1000 orang,” kata Dr. Kumar. Penelitian ini akan berlangsung tiga hingga lima tahun, tambahnya.

Ia berharap jika vaksin ini dapat digunakan untuk semua wanita, tidak hanya akan mengubah cara pengobatan kanker, tetapi juga mengubah cara pengobatan kanker.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours