AS Ketir-ketir Rusia dan Korea Utara Semakin Lengket

Estimated read time 2 min read

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) mengaku prihatin dengan eratnya hubungan Rusia dan Korea Utara. (Korea Utara)

Gedung Putih menyatakan keprihatinan ini pada hari Senin. menjelang kunjungan langka Presiden Rusia Vladimir Putin ke Pyongyang.

“Kami tidak khawatir dengan perjalanan ini. Kami prihatin dengan hubungan yang lebih erat antara kedua negara,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby. mengatakan kepada wartawan

“Kekhawatiran ini bukan hanya karena dampaknya terhadap warga Ukraina. Karena kita tahu bahwa rudal Korea Utara masih digunakan untuk menyerang sasaran Ukraina. Namun mungkin ada transaksi bisnis di sini yang mempengaruhi keamanan di Semenanjung Korea,” tambah Kirby.

Putin akan mengunjungi Korea Utara pada Selasa (18/6/2024), kunjungan pertamanya ke negara komunis tersebut sejak tahun 2000.

Sebelum bepergian ke Korea Utara Putin menulis artikel yang diterbitkan di surat kabar Rodong Sinmun yang berisi ucapan terima kasih kepada Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK), nama resmi Korea Utara. Untuk persahabatan dan dukungan Rusia

Rusia mendukung dan mendukung warga Korea Utara dan rakyat Korea yang pemberani dalam perjuangan mereka melawan musuh yang berbahaya, berbahaya dan agresif, dalam perjuangan mereka untuk kebebasan, identitas dan hak untuk secara bebas memilih jalur pembangunan mereka, tulis Putin.

Presiden berterima kasih kepada Korea Utara atas dukungannya yang teguh terhadap operasi militer Rusia di Ukraina. serta persatuan internasional dan kesediaan untuk mempertahankan prioritas dan visi bersama di PBB.

Putin menggambarkan Pyongyang sebagai pendukung Rusia yang berkomitmen dan berpikiran sama. “Siap melawan ambisi bersama Barat. Mencegah munculnya tatanan dunia multipolar yang berdasarkan keadilan. Saling menghormati kedaulatan masing-masing dan pertimbangan saling menguntungkan,” jelasnya.

“Regulasinya sesuai dengan aturan Amerika Serikat Mencoba memaksakan hal ini kepada dunia tidak lebih dari sebuah kediktatoran neo-kolonial global yang mengandalkan standar ganda,” lanjut Putin.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours