3 Kengerian Hizbullah, Salah Satunya Miliki Pasukan Khusus untuk Hancurkan Israel

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Hizbullah Lebanon saat ini menjadi kelompok milisi yang banyak mendapat sorotan atas konfliknya dengan Israel. Banyak pihak khawatir konflik ini akan berubah menjadi perang yang meluas dan meluas di Timur Tengah.

Dilaporkan oleh Al Jazeera, Hizbullah Lebanon telah memperingatkan bahwa mereka sepenuhnya siap berperang melawan Israel setelah kedua belah pihak saling baku tembak di perbatasan mereka selama berbulan-bulan.

Konflik tersebut meletus setelah Israel menginvasi Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 dalam upaya melenyapkan Hamas yang menyerang Israel selatan pada tanggal yang sama.

Hizbullah berpendapat bahwa serangannya akan berhenti jika Israel menghentikan invasi brutalnya ke Jalur Gaza.

3 Kengerian Hizbullah

1. Mempunyai senjata yang mumpuni

Kengerian pertama Hizbullah datang dari senjata. Diketahui, sebagian besar persenjataan yang dimiliki dipasok oleh Iran, salah satu negara dengan kekuatan militer terbesar di Timur Tengah.

Para ahli percaya bahwa Hizbullah memiliki lebih dari 100.000 roket yang dipasok oleh Iran. Kelompok milisi Syiah ini juga diduga memiliki ratusan rudal buatan Rusia.

Hizbullah memiliki model roket Iran, seperti roket Raad (bahasa Arab untuk Guntur), Fajr (Fajar), dan Zilzal (Gempa Bumi). Mereka juga menggunakan peluru kendali anti-tank dalam perang tahun 2006 melawan Israel.

Selain itu, kelompok milisi juga memiliki drone yang dikatakan merupakan model Ayoub dan Mersad yang dirakit secara lokal, sebagian besar digunakan untuk pengintaian, meskipun drone tersebut dapat membawa muatan senjata kecil.

2. Terlibat dalam banyak konflik di Timur Tengah

Hizbullah dikenal sebagai salah satu kelompok milisi di Timur Tengah yang banyak terlibat konflik, selain Hamas dan Houthi Yaman. Konflik Hizbullah tidak hanya terkait dengan Israel, tetapi juga dengan tentara Lebanon dan sejumlah negara lain di Timur Tengah.

Dikutip dari Eye on Hizbullah, konflik antara Hizbullah dan Israel dimulai ketika Negara Yahudi menginvasi Lebanon dengan tujuan untuk merebut kembali dan menghentikan serangan yang dilancarkan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada tahun 1982.

Hizbullah juga mengalami konflik dengan militer negaranya, yang mengakibatkan perang saudara. Ketika kelompok ini muncul pada tahun 1982, mereka sepenuhnya menolak legitimasi negara Lebanon dan menganggapnya sebagai musuh.

Bangkitnya Hizbullah juga menyebabkan Arab Saudi yang sebelumnya memiliki hubungan baik dengan Lebanon mulai menarik diri. Kekecewaan Arab Saudi bermula ketika pemimpin Lebanon Saad Hariri memutuskan berkompromi dengan Hizbullah.

3. Memiliki Pasukan Khusus untuk Melawan Israel

Konfliknya dengan Israel yang telah berlangsung bertahun-tahun menyebabkan Hizbullah membentuk pasukan khusus pada tahun 1990an. Pasukan yang diberi nama Al Ridwan itu mempunyai tugas utama menyusup ke wilayah Israel.

Sebelum menjadi anggota Al Ridwan, pasukan Hizbullah harus melalui pelatihan yang ketat seperti pelatihan penembak jitu, perang anti-tank, pertarungan tangan kosong, pelatihan bahan peledak, bimbingan taktis dan pelatihan pasukan khusus.

Pasukan Ridwan terlibat dalam perang saudara Suriah sejak 2015-2016 sebagai dukungan terhadap pemerintah Suriah dan ditempatkan di wilayah Aleppo. Pasukan ini juga berkontribusi dalam pertempuran al-Qusayr dan al-Qalamoun, yang menentukan kemenangan pemerintah pada kesempatan tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours