Kualitas udara Jakarta nomor dua terburuk di dunia

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara Jakarta pada Rabu pagi tidak sehat dan menduduki peringkat kedua kota terburuk di dunia.

Berdasarkan data yang diperoleh dari situs pemantauan kualitas udara IQAir pada pukul 06:09 WIB, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta sebesar 153 atau kategori pencemaran udara PM2.5 tidak sehat dengan nilai konsentrasi 58,6 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi ini setara dengan 11,7 kali nilai pedoman tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

PM 2.5 adalah partikel di udara yang lebih kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).

Kategori tidak sehat, yaitu kualitas udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia atau kelompok hewan yang sensitif atau dapat merugikan tumbuhan atau nilai estetika dengan nilai PM2,5 dari 100. Baca juga: DKI Lanjutkan Uji Emisi untuk Kurangi Pencemaran Udara Kategori Sedang adalah kualitas udara yang tidak berdampak pada kesehatan manusia atau hewan, namun berdampak pada tumbuhan sensitif dan nilai estetika pada rentang PM2.5 51-100. .

Kategori baik adalah tingkat kualitas udara yang tidak mempengaruhi kesehatan manusia atau hewan serta tidak mempengaruhi tanaman, bangunan atau nilai estetika, dengan nilai PM2.5 0-50.

Kemudian kategori sangat tidak sehat dengan nilai PM2.5 200-299 atau kualitas udara dapat membahayakan kesehatan banyak kelompok masyarakat yang terpapar.

Terakhir, kualitas udara yang berbahaya (300-500) atau secara umum dapat menyebabkan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Baca juga: Jakarta Bukan Kota Paling Polusi di Indonesia. Kota dengan kualitas udara terburuk pertama adalah Kinshasa (Kongo) sebanyak 190 kota, disusul Jakarta (Indonesia) sebanyak 153 kota. peringkat ketiga adalah Kampala (Uganda) di peringkat 131, peringkat keempat adalah Kairo (Mesir) di peringkat 122, dan peringkat kelima adalah Beijing (Tiongkok) di peringkat 119.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meluncurkan platform pemantauan kualitas udara terpadu berdasarkan hasil pemantauan di 31 stasiun pemantauan kualitas udara (SPKU) di wilayah metropolitan.

Data yang diperoleh dari SPKU kemudian ditampilkan melalui platform pemantauan kualitas udara sebagai penyempurnaan terhadap standar yang ada dan nasional.

Halaman ini juga menampilkan informasi tentang 31 SPKU di Jakarta, menggabungkan informasi dari SPKU terkait DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Iklim dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategis.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours