Toyota Akui Penjualan Mobil di Indonesia Terjun Bebas

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan yang cukup besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Setiap produsen wajib menerapkan strategi untuk meningkatkan angka penjualan.

Berdasarkan data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), penjualan grosir atau factory to dealer pada semester I tercatat sebanyak 408.012 unit. Jumlah tersebut terkoreksi 19,5 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 506.427 unit.

Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, pihaknya berupaya keras meningkatkan penjualan. Namun perlu langkah besar untuk mengisi gap di semester I untuk mencapai target penjualan 1 juta unit.

“Banyak cara yang sudah beberapa bulan kita lakukan, seperti paket kredit, lalu kita luncurkan produk baru, varian baru dan yang pasti aktivitas di diler diperkuat. Batasannya juga ada,” kata Anton di ICE BSD City, Tangerang, beberapa waktu lalu. yang lalu

“Kalau pasarnya kita tingkatkan dari semester 1 ke semester dua, tapi untuk mengisi gap dalam satu semester masih sangat besar kalau bicara 1 juta pasar. Jadi perlu lebih banyak dorongan atau dukungan,” lanjutnya.

Untuk memperbaiki kondisi pasar, pemerintah disarankan untuk menghapuskan PPnBM (Pajak Barang Mewah) seperti pada masa pandemi Covid-19. Hal ini terbukti meningkatkan antusiasme masyarakat untuk membeli mobil baru.

“Jadi menurut saya (pengecualian PPnBM) juga bagus. Dengan adanya GIIAS ini kita juga menghimbau pemerintah untuk melihat pasar yang mengalami penurunan signifikan, kalaupun GIIAS positif tentu masih ada jangka panjang. salah jalan untuk mencapai angka satu juta,” kata Anton.

Sebagai informasi, terdapat lebih dari 1,5 juta orang yang berkecimpung di industri otomotif Indonesia. Karena itulah Anton menilai dukungan pemerintah sangat penting untuk meningkatkan penjualan.

“Jadi harapan kita sebenarnya pasarnya juga harus didukung, karena pasar dalam negeri penting bagi industri mobil nasional, karena banyak pekerja yang membutuhkan dukungan pemerintah,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours