Rupiah lanjutkan penguatan di tengah peluang penurunan suku bunga AS

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Analis keuangan Ariston Tjendra mengatakan nilai rupiah kemungkinan akan terus menguat terhadap dolar AS seiring semakin besarnya peluang penurunan suku bunga di AS.

Pada awal perdagangan Kamis pagi, rupiah menguat 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp 16.218 terhadap dolar AS sebelumnya sebesar 16.241.

“Rupiah berpeluang untuk terus menguat hari ini terhadap dolar AS, setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell tadi malam mengatakan, dalam pernyataannya kepada Komite Urusan Keuangan DPR AS, bahwa bank sentral tidak akan menunggu kenaikan dan harga. adalah 2 persen agar tidak mengurangi margin keuntungannya,” kata Ariston, di Jakarta, Kamis.

Pelaku pasar juga melihat tanda-tanda penurunan suku bunga dari pernyataan Powell tadi malam bahwa bahaya bagi perekonomian bukan hanya inflasi, namun tingginya angka pengangguran di AS, meski masih pendek, namun terus meningkat.

“Jadi bank sentral bisa memangkas suku bunga jika pengangguran semakin parah,” ujarnya.

Indeks saham Asia juga tampak berada di zona hijau, yang berarti pandangan pasar terhadap aset berisiko sangat positif, dan hal ini dapat membantu memperkuat rupee yang juga berisiko.

Ariston mengatakan, potensi penguatan rupiah berkisar antara Rp16.180 per dolar AS hingga Rp16.200 per dolar AS, dengan potensi resistensi di Rp16.280 per dolar AS. Baca Juga: Menkeu Prediksi Rupiah Menguat ke Rp16.200 di Semester II-2024 Baca Juga: Rupiah Naik Seiring Meningkatnya Spekulasi Penurunan Suku Bunga The Fed

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours