Dokter: Wanita hamil perlu tanya kondisi air ketuban saat pemeriksaan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Pakar Kesehatan RSUD Kepulauan Seribu Dr. Victor Nainggolan, S.P.A. mengatakan, sebaiknya ibu hamil menanyakan kondisi air ketuban kepada dokter saat pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada ginjal janin.

“Bisa diketahui terlebih dahulu apakah bayi mengidap penyakit ginjal, itu bisa dinilai saat masih dalam kandungan, cairannya bagus atau tidak,” ujarnya dalam talkshow daring yang diselenggarakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin.

Menurut Victor, pemeriksaan USG (USG) memungkinkan untuk mengetahui ada tidaknya dugaan banyak kelainan pada ginjal.

Selain kehamilan, orang tua dapat membantu mengidentifikasi atau mencegah masalah ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal setelah lahir dengan memastikan bayi mendapat cukup cairan, terutama saat ia terlalu aktif dan sakit.

Ia mengatakan: “Jangan biarkan anak minum sedikit pun saat melakukan aktivitas berlebihan seperti olah raga atau saat sedang sakit. “Air minum sebaiknya air biasa, bukan air berwarna.”

Kemudian, batasi makanan manis dan asin serta berikan makanan sehat dan bergizi pada anak untuk mencegah obesitas yang dapat memicu penyakit diabetes atau tekanan darah tinggi yang mempengaruhi fungsi ginjal. Sekali lagi, anak tidak boleh diberikan makanan yang mengandung bahan pengawet atau pewarna.

Selain itu, ajari anak untuk berolahraga secara teratur untuk menjaga berat badan yang sehat, dan menggunakan obat-obatan, termasuk antibiotik, secara bijak dan bijaksana.

Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah keluhan anak terutama saat buang air kecil, seperti nyeri saat buang air kecil, air kencing berwarna merah atau berdarah, keruh dan asam.

Orang tua juga harus menilai tekanan darah dan tinggi badan, karena beberapa anak dengan penyakit ginjal akut mengalami gangguan tumbuh kembang, kata Victor.

“Jika menemukan keluhan segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat atau dokter spesialis anak,” kata Victor.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan jumlah kasus gagal ginjal pada anak di DKI Jakarta akan meningkat menjadi 439 kasus pada tahun 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta kemudian mencatat, sedikitnya 60 anak dirawat karena gagal ginjal di Rumah Sakit Pusat Nasional (RSCM) Cipto Mangungkusumo.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours