Wamenkominfo ungkap cara demokratisasi AI lewat empat strategi

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (Antara) – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Waminkommenfo) Nezar Putria menjelaskan, ada empat strategi yang bisa diterapkan untuk mendemokratisasi kecerdasan buatan (AI) bagi negara lain.

“Pertama, dengan meningkatkan infrastruktur digital, termasuk akses listrik, broadband, dan teknologi komunikasi modern. Kedua, melalui transfer teknologi dan transfer pengetahuan. Ketiga, mengamankan talenta digital. Keempat, ‘Mempromosikan dialog sosial, khususnya hak-hak buruh dan peningkatan kualitas tenaga kerja di tengah disrupsi dan kemajuan teknologi,” kata Nizar di Jakarta, Selasa.

Menurut Nazar, strategi tersebut dapat dioptimalkan untuk mengatasi fenomena ketimpangan penggunaan AI yang dapat terjadi di berbagai tingkatan, baik di tingkat individu, institusi, maupun nasional.

Ketimpangan penggunaan AI dapat tercipta dengan mempertimbangkan bahwa meskipun AI berkembang, namun akses yang dimiliki belum merata di dunia, dan fenomena ini dikenal dengan istilah AI Divide.

Fenomena ini telah dibahas di banyak forum AI internasional, kata Nazar, karena ketimpangan penggunaan AI tertinggal di negara-negara berpenghasilan tinggi dibandingkan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah karena perbedaan sumber daya.

Ia mengatakan, baru-baru ini sekelompok pengacara dengan dukungan sejumlah universitas di Amerika Serikat memperkenalkan algoritma emosional.

Algoritma dirancang untuk menyediakan algoritma yang lebih mudah diakses oleh masyarakat kelas bawah sehingga AI memiliki cakupan dan jangkauan yang lebih luas.

“Algoritma Positif berusaha memaksa pengembang algoritma untuk mempertimbangkan dan peduli terhadap hak-hak masyarakat marginal ketika mengembangkan algoritma,” kata Nazar.

Di Indonesia, diskusi serupa juga diadakan pada konferensi yang dibawakan oleh Kureka (Artificial Intelligence Industry Research and Innovation Cooperation (Kureka) yang diadakan rutin setiap tahun sebagai AI Innovation Summit (AIIS).

Untuk tahun ini, AIIS menghadirkan masa depan pengembangan AI di Indonesia dengan tema “Democratizing AI for All, Membuka Kekuatan AI” melalui kolaborasi berbagai mitra industri.

Diskusi forum mencakup penggunaan AI untuk reformasi birokrasi, layanan kesehatan, pendidikan dan penelitian, ketahanan pangan, mobilitas dan kota pintar, industri jasa dan kreatif, industri keuangan dan investasi, serta pertahanan dan keamanan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours