Bangkrutnya Recaro: Ketika Raksasa Jok Mobil Tumbang, Volkswagen Jadi Tersangka Utama?

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Dunia otomotif baru-baru ini dihebohkan dengan kabar bangkrutnya Recaro, perusahaan Jerman yang memproduksi jok mobil sejak tahun 1906.

Nama Recaro sudah mendarah daging di industri otomotif seperti halnya Brembo di bidang rem. Mulai dari jok sport hingga jok balap, Recaro selalu menjadi pilihan utama para pecinta mobil yang menginginkan kenyamanan dan performa.

Namun dibalik reputasinya yang gemilang, Recaro mempunyai permasalahan keuangan yang memaksanya harus mengajukan pailit.

Dalam pernyataan resminya, Recaro mengatakan pihaknya mengalami “kesulitan keuangan yang serius akibat kenaikan harga yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir dan hilangnya kontrak-kontrak besar”.

Siapa “serigala jahat” di balik terobosan Recaro?

Meski Recaro tidak merinci pelanggan mana yang memutuskan kontrak, banyak yang menduga pelaku utamanya adalah Grup Volkswagen.

Recaro sendiri memiliki daftar mobil yang telah menyediakan tempat duduk. Dalam bocoran daftar pelanggan Recaro, terdapat banyak model dari grup Volkswagen yang baru saja dihentikan produksinya, seperti Audi R8 dan Porsche 718.

Penarikan diri Audi dari Motorsport Audi, salah satu merek di bawah grup Volkswagen, telah mengurangi atau memindahkan pendanaan motorsportnya untuk fokus pada Formula 1. Audi juga berhenti mensponsori tim balap Audi Sport dalam program GT3.

Sportscar365.com juga melaporkan bahwa penjualan model GT2, GT3, GT4 dan TCR Grup Volkswagen telah dihentikan pada awal tahun 2024.

Meskipun penjualan mobil mewah dan motorsport mungkin tidak sebesar penjualan mobil pada umumnya, hilangnya pasar ini secara tiba-tiba tentu berdampak besar pada pemasok seperti Recaro. Selain itu, Grup Volkswagen sendiri sedang gencar melakukan penghematan biaya di berbagai lini.

Meskipun bukti mengarah pada Grup Volkswagen, Recaro tidak boleh mengkonfirmasi atau menyangkal hal ini karena alasan kerahasiaan pelanggan. Namun spekulasi ini masih menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar mobil.

Efek Breakout Recaro

Kebangkrutan Recaro tidak hanya berdampak pada perusahaan itu sendiri, tetapi juga industri otomotif secara keseluruhan.

Sekitar 425 pekerja di divisi mobil Recaro terancam kehilangan pekerjaan. Selain itu, konsumen akan kehilangan salah satu pilihan terbaik untuk kursi mobil berkualitas tinggi.

Kebangkrutan Recaro dapat mengganggu rantai pasokan bagi produsen mobil yang bergantung pada produknya.

Meski divisi mobil Recaro bangkrut, namun perusahaan tersebut masih memiliki divisi lain yang bergerak di berbagai sektor seperti penerbangan, kereta api, game, keselamatan anak dan lain-lain. Bekas luka ini diharapkan dapat membantu Recaro bertahan dan pulih.

Harry Deje dari AutoDistro mengatakan, di pasar jok mobil balap, Recaro di Indonesia dan negara Asia lainnya masih menduduki peringkat pertama. “Recaro kemungkinan akan mencapai 80 persen. “Bride dan Sparco adalah pesaing terbesar,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours