Peredaran uang kartal di Aceh Rp1,85 triliun pada triwulan II-2024

Estimated read time 2 min read

Banda Aceh (ANTARA) – Kantor Bank Indonesia (BI) Aceh mencatat peredaran uang di wilayah Indonesia bagian barat mencapai Rp1,85 juta pada triwulan II tahun 2024.

Pengumuman mata uang lokal yang dikeluarkan Bank Indonesia Aceh pada kuartal II sebesar Rp 1,85 juta. Jadi, inflow dan outflownya hampir seimbang, kata laporan itu, kata Kepala Pengelola Uang Rupiah BI Aceh M Ali Yamin di Banda Aceh. pada hari Kamis.

Dijelaskannya, pada triwulan II, aliran uang melalui BI Aceh mendapat aliran sebesar Rp700 miliar, dengan total jumlah atau uang yang masuk ke BI Aceh adalah Rp1,10 juta dan total jumlah atau uang masuk Rp1,85 juta. .

“Tingkat penyaluran uang tunai di Aceh pada triwulan II menunjukkan karakteristik aliran dana asing. Tingkat penerimaan asing pada triwulan II menunjukkan pengeluaran pemerintah pada pertengahan tahun,” ujarnya.

Secara year-on-year, dia kembali menegaskan, tingkat outflow pada triwulan II tahun ini lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun 2023, yaitu rendah 61,67 persen per tahun, dan arusnya juga rendah. 36,95 persen secara tahunan. .

Namun, dengan arus masuk yang lebih besar dibandingkan arus masuk, maka arus kas pada triwulan II 2024 tercatat sebagai arus keluar, ”ujarnya kembali.

Ia berharap penyebaran uang di masyarakat dapat meningkatkan perekonomian Aceh. Meski sebagian besar uang ini mengalir dari Aceh untuk membeli berbagai kebutuhan, namun kini mengalir ke daerah lain.

“Secara umum pertumbuhan ekonomi di Aceh tumbuh baik, usaha kecil dan menengah tumbuh baik, namun sebagian produk masih dibeli dari Medan (Sumut, Red.) sehingga ada aliran di Medan,” ujarnya.

Di sisi lain, Ali mengatakan pada tahun 2024, akan ada empat kotak penyimpanan (kastip) di Aceh, yakni di Blangpidie, Meulaboh, Takengon, dan Langsa.

Total kekayaan bersih Castip sebesar Rp 374,36 miliar pada kuartal I 2024 di Aceh berasal dari empat castip.

Aliran dari Kashtip pada triwulan laporan mencapai Rp305,17 miliar atau berkurang 57,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Saat ini juga berkurang alirannya sebesar 6,48 persen year-on-year menjadi Rp679,53 miliar, katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours