Pejabat PBB tegaskan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza harus terjamin

Estimated read time 2 min read

New York (Antara) – Koordinator senior bidang kemanusiaan dan rekonstruksi di Gaza Sigrid Kag menekankan, aliran bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan harus dijamin dapat meringankan penderitaan di Gaza.

Hal itu disampaikannya pada Selasa (2/7) sebelum pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi Timur Tengah dan Jalur Gaza serta implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB 2720.

“Sejak dimulainya operasi militer Israel di Rafah dan penutupan gerbang perbatasan Rafah pada awal Mei, aliran dan distribusi bantuan kemanusiaan ke Gaza mengalami penurunan yang signifikan,” kata Kaag.

Seorang diplomat Belanda mengatakan, invasi Israel ke Gaza tidak menimbulkan krisis kemanusiaan terburuk, namun menimbulkan kerugian besar bagi rakyat Palestina.

“Sistem kesehatan telah runtuh, sekolah-sekolah hancur, dan generasi mendatang berada dalam risiko karena sistem pendidikan yang tidak berfungsi,” kata Kaag.

Ia juga menyampaikan keprihatinannya atas pemberitaan Israel yang menarik diri dari Khan Yunis yang berdampak besar pada masyarakat setempat.

“Lebih dari satu juta orang terpaksa mengungsi lagi untuk mencari tempat yang lebih aman, meski saat ini ada 1,9 juta orang di Gaza yang mengungsi,” kata Kaag.

Oleh karena itu, ia mendorong dibukanya pintu perbatasan Rafah dan beberapa titik perbatasan lainnya, khususnya di bagian selatan Gaza.

Ia juga berharap bantuan kemanusiaan bisa disalurkan dari Gaza bagian utara atau melalui jalur laut.

Di sisi lain, Kaag menyerukan agar upaya pemulihan dan rekonstruksi di Gaza direncanakan secara matang dan diselesaikan dengan dukungan finansial yang besar dan ambisius.

“Meskipun bantuan kemanusiaan pasti akan dibutuhkan di tahun-tahun mendatang, perencanaan dan persiapan sangat penting untuk pemulihan dini dan rekonstruksi di Gaza,” katanya.

Rekonstruksi di Gaza, katanya, harus menyediakan tempat penampungan pengungsi yang memadai sementara pemukiman permanen sedang dibangun.

Rekonstruksi tersebut harus mencakup pemulihan fasilitas kesehatan dan sanitasi, pemeliharaan fasilitas pendidikan serta perawatan ribuan anak yatim piatu di masa pendudukan Israel, katanya.

Ia juga menyoroti peran penting Otoritas Palestina dalam implementasi rencana pemulihan dan rekonstruksi di Gaza.

Sumber: WAFA

Israel telah menyerang sebuah sekolah PBB yang diyakini sebagai markas Hamas di Gaza tengah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours