Cigau Bintang Buas Mirip Singa dan Harimau Penghuni Gunung Kerinci

Estimated read time 3 min read

Jambi – Beberapa jenis harimau telah tercatat ada di Indonesia seperti Bali, Jawa, dan Sumatera, namun kini harimau Jawa dan Bali dilaporkan sudah punah. Namun ada jenis harimau misterius yang hidup di Sumatera, yaitu Sigau.

Pulau Sumatera dipercaya menjadi rumah bagi seekor kucing kecil yang oleh penduduk setempat disebut sigau. Hal ini sering dilaporkan dari daerah dekat Bangko dan Gunung Kerinci. Kucing ini lebih kecil dari harimau.

Cewek ini berwarna emas tanpa garis atau bintik dan memiliki bulu panjang di lehernya. Ekornya pendek dibandingkan dengan panjang tubuhnya. Karena deskripsinya mirip dengan spesies singa Asia (hampir punah), ia mungkin merupakan spesies kucing.

Harus diingat bahwa sisa-sisa hewan masih ada di pulau-pulau tersebut bahkan setelah punah di daratan, dan wilayah Asia Tenggara di Indonesia adalah tempat ditemukannya hewan-hewan baru dari waktu ke waktu, bahkan terkadang mamalia besar.

Selain itu, Pulau Sumatera tidak jauh dari Singapura, negara kepulauan yang namanya diambil dari nama singa yang hidup di sana pada saat berdirinya kota metropolitan tersebut.

Misalnya, macan tutul hijau, macan tutul humanoid mutan, atau kucing besar mirip singa jenis baru, karena orang Eropa pertama di Amerika Utara mengira puma adalah singa sungguhan.

Beberapa cerita Sigau tampak seperti dongeng, bukan pertemuan dengan kucing mitos.

Dalam legenda tersebut Sigau digambarkan memadukan ciri-ciri singa atau harimau dengan beberapa ciri fisik manusia, menjadikan manusia kera sama pentingnya dengan kucing berkaki dua. Sigau, seperti semua monster mitologi, adalah kanibal terkenal yang tidak menyukai daging manusia.

Pada tahun 1960 seorang pria meninggal pada tengah malam. Seperti yang ditulis oleh ahli kriptozoologi Richard Freeman setelah kunjungannya pada tahun 2003:

“Pada tengah malam, seekor harimau keluar dari hutan untuk menangkapnya. Dia langsung berlari ke perkemahan mereka dan menyeretnya ke dalam kegelapan. Dia kecil, tapi dia besar. Harimau itu memiliki surai perak dan bulu emas. , dan miliknya kaki depannya lebih panjang dari kaki belakangnya, begitu pula ekor lebat hyena yang mirip sapi, orang-orang dengan marah mencari teman mereka yang hilang di hutan, tetapi ketika mereka menemukan perutnya telah mengecil.

Hewan sabertooth ini merupakan kucing besar yang hidup pada zaman es. Kucing raksasa ini diyakini telah punah pada peristiwa “kepunahan Kuarter”.

Hewan ini termasuk dalam keluarga kucing (Felidae) dan memiliki gigi taring pipih berbentuk pedang.

Sigau mirip dengan sabertooth yang merupakan predator terbesar pada masanya dan memakan berbagai hewan besar seperti mamalia herbivora dan burung.

Sabertooth diperkirakan telah punah sekitar 10.000 tahun yang lalu, bertepatan dengan peristiwa kepunahan massal yang dikenal sebagai “kepunahan Kuarter”. Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa sabertooth punah, antara lain:

Perubahan iklim: Zaman Es berakhir sekitar 10.000 tahun yang lalu dan dunia mengalami pemanasan global. Hal ini mengubah bentuk lingkungan, dan Sabertooth tidak mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Persaingan dengan manusia: Manusia purba mulai berburu dan bersaing dengan gigi pedang untuk mendapatkan makanan. Populasi Sabertooth mungkin menurun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours