Korban tewas akibat serangan Israel di Gaza tengah jadi 210

Estimated read time 4 min read

Ankara (ANTARA) – Jumlah korban tewas akibat serangan Israel pada Sabtu (06/08) terhadap kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah meningkat menjadi 210 orang, menurut kantor media pemerintah di daerah kantong Palestina yang terkepung.

“Sekitar 210 martir dan lebih dari 400 orang terluka telah dipindahkan ke Rumah Sakit Al-Aqsa akibat pembantaian brutal Israel di kamp Nuseirat,” kata kantor tersebut.

Selain itu, kantor tersebut menyatakan “permintaan mendesak kepada komunitas internasional dan organisasi internasional untuk menyelamatkan Rumah Sakit Martir Al-Aqsa dan menyediakan kebutuhan medis dan generator untuk menjamin kelangsungan operasinya”.

“Rumah Sakit Martir Al-Aqsa tidak dapat menerima jumlah korban tewas dan terluka akibat pemboman Israel,” kantor media Gaza memperingatkan.

Sebelumnya pada hari itu, juru bicara Rumah Sakit Martir Al-Aqsa Khalil Al-Dakran mengatakan pada konferensi pers bahwa “55 warga Palestina tewas di rumah sakit akibat serangan terhadap wanita Israel di kamp Nuseirat di Provinsi Tengah.”

Dia menambahkan bahwa rumah sakit tersebut “penuh sesak dan tidak ada ruang untuk pasien lagi”.

Israel melancarkan serangan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tengah Jalur Gaza, bertepatan dengan serangan mendadak terhadap kendaraan militer di timur dan barat laut kamp Nuseirat di Gaza tengah.

Saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa artileri dan pesawat tempur Israel melakukan serangan intens selama berjam-jam di wilayah timur kamp Deir al-Balah, al-Bureij dan al-Maghazi, serta di berbagai tempat di pusat, barat dan timur Nuseirat. kamp

Saksi mata menambahkan bahwa kolom asap hitam membubung dari seluruh bagian tengah Gaza akibat serangan udara dan artileri di wilayah tersebut.

Menurut saksi mata, kendaraan militer Israel tiba-tiba memasuki wilayah timur dan barat laut kamp Nuseirat, bertepatan dengan penembakan artileri intensif yang menargetkan sebagian besar kamp.

Para saksi juga melaporkan kendaraan Israel melaju di dekat Lembah Gaza di sepanjang jalan Salah al-Din di Gaza tengah.

“Pesawat tak berawak Israel terbang dengan cepat di atas kamp Nuseirat, menembaki siapa pun yang bergerak di sepanjang jalan kamp, ​​​​menyebabkan banyak kematian dan cedera,” kata tim penyelamat kepada Anadolu Agency.

Sumber medis mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa puluhan korban telah tiba di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di pusat Deir al-Balah akibat serangan udara dan penembakan Israel.

Selain itu, saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa terjadi bentrokan sengit antara kelompok perlawanan Palestina dan pasukan Israel di bagian timur kamp Deir al-Balah, Al-Bureij dan Al-Maghazi dan di utara kamp Nuseirat, di pusat Gaza.

Mereka menambahkan bahwa kendaraan militer Israel, yang mendapat serangan berat, memperluas serangan mereka ke arah timur kota.

Kantor berita resmi Palestina WAFA juga melaporkan bahwa “pesawat pendudukan melancarkan serangan roket dan artileri ke lingkungan Zaytoun dan Tel Al-Hawa di Kota Gaza, serta ladang Nuseirat, Al-Maghazi dan Al-Bureij di Jalur Gaza tengah. “

Sumber medis di Rumah Sakit Baptist mengatakan mereka menerima jenazah empat warga Palestina akibat jet Israel yang menembaki sebuah rumah di lingkungan Al-Zaytoun, tenggara Kota Gaza.

Sementara itu, militer Israel mengkonfirmasi pada hari Sabtu (08/06) peluncuran “serangan skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya” di kamp Nuseirat dan wilayah lain di Gaza tengah.

Dalam sebuah pernyataan, tentara mengatakan pasukannya menyerang “infrastruktur” di wilayah Nuseirat.

Surat kabar Yedioth Ahronoth menggambarkan serangan massal di kamp Nuseirat sebagai hal yang “belum pernah terjadi sebelumnya”.

Situs web Israel Walla juga melaporkan bahwa Angkatan Udara Israel mengebom Deir al-Balah dan kamp Nuseirat, sementara kapal angkatan laut menembaki pinggiran Kota Gaza.

Israel terus melakukan serangan mematikan di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 36.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan hampir 83.700 lainnya terluka.

Delapan bulan setelah perang Israel dimulai, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade yang melumpuhkan pangan, air bersih dan obat-obatan.

Israel telah didakwa melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mengungsi dari perang sebelum diserang pada 6 Mei. .

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours