Diaz Hendropriyono Ajak Anak Muda Berperan Atasi Perubahan Iklim

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Staf Khusus (Stafsus) Presiden Diaz Hendropriono mengingatkan Indonesia untuk mewaspadai dampak lingkungan dari pertumbuhan ekonomi yang dinikmati selama ini. Pemuda harus berperan aktif dalam menciptakan inovasi ramah lingkungan.

“Sambil mendorong pertumbuhan ekonomi, kita juga harus berhati-hati terhadap dampak lingkungan, seperti meningkatnya limbah,” kata Diaz, Rabu, saat membuka ASEAN+ Youth Environmental Action (AYEA) di Universitas Budi Luhur, Jakarta (27). /6/2024).

Diaz menjelaskan kebutuhan plastik pada tahun 2017 sekitar 4,8 juta ton dan akan meningkat menjadi 8 juta ton pada tahun depan. Sebagian besar plastik ini berakhir sebagai sampah.

Ia melihat hingga 7.500 ton sampah baru per hari di TPA Bantar Gebang, sebagian besar adalah sampah plastik. Sampah plastik ini belum dikelola dengan baik karena tingkat daur ulang di Indonesia masih rendah.

Untuk itu Diaz berharap generasi muda khususnya perwakilan AYEA dan mahasiswa Universitas Budi Luhur dapat menciptakan inovasi-inovasi yang bermanfaat untuk menjaga lingkungan.

“Saya menulis buku tentang perjalanan saya selama dua tahun melihat eco-innovation di Indonesia. Universitas Budi Luhur dan delegasi mahasiswa asing diharapkan dapat merangsang inovasi dan membantu menghubungkannya dengan bisnis,” kata Diaz.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam sambutannya menekankan peran pemuda di ASEAN untuk berpartisipasi aktif dalam isu lingkungan hidup.

“ASEAN memiliki banyak generasi muda. Sepertiga penduduknya berusia antara 15-35 tahun. Bonus demografi ini perlu kita manfaatkan untuk mendorong kebijakan perlindungan lingkungan dan mendukung perekonomian sekaligus melindungi planet ini,” kata Menlu Retno.

Menurut Retno, generasi muda bisa berperan penting dalam tiga hal. Pertama, berpartisipasi aktif dalam mempengaruhi kebijakan dan informasi publik. Kedua, kerja sama vokal untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung transisi energi. Ketiga, inovasi dan solusi terhadap perubahan iklim memerlukan kreativitas dan pemikiran kritis dari generasi muda.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Duta Besar Ethiopia untuk Indonesia, Fekadu Bayene Aleka, juga angkat bicara mengenai pentingnya peran pemuda dalam menjaga lingkungan.

“Generasi muda akan memainkan peran penting dalam mengadvokasi kebijakan perubahan iklim, mengadopsi sistem berkelanjutan dan mendorong inovasi untuk masa depan yang lebih hijau,” kata Fekadu pada acara tersebut.

AYEA 2024 diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Budi Luhur (HIMAHI). Sebanyak 56 delegasi pemuda dari 29 negara akan menyiapkan policy brief mengenai perlindungan lingkungan dan tindakan yang diperlukan untuk mengadopsi Deklarasi Budi Luhur.

Tri Purnajay, Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Kementerian Luar Negeri, Gracia Paramita, akademisi lingkungan hidup, dan Ashnina Azhara, aktivis muda lingkungan hidup, juga turut serta dalam program tersebut. (Terima kasih)

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours