Keajaiban Fosil 520 Juta Tahun, Otak dan Ususnya Utuh

Estimated read time 3 min read

Jakarta – Sebuah penemuan luar biasa dalam dunia ilmu pengetahuan. Otak dan usus fosil berusia 520 juta tahun ini masih utuh.

Penemuan fosil larva serangga, kepiting, lobster, dan arthropoda lainnya dianggap suatu keajaiban. Tentu saja penemuan ini memberikan segudang ilmu pengetahuan bagi kajian evolusi artropoda.

Prevention.com melaporkan Senin (19/8/2024) ditemukan fosil larva nematoda berusia 520 juta tahun yang masih memiliki otak dan usus utuh.

“Selalu menarik menggunakan pencitraan 3D untuk melihat apa yang ada di dalam sampel,” kata Katherine Dobson, salah satu penulis studi fosil ini.

Fosilisasi alami sering terjadi pada larva kecil, sehingga mencapai pelestarian yang hampir sempurna. Proses pengawetan menjadikan spesimen ini sebagai harta karun bagi para ahli biologi evolusi. Menurut siaran pers, struktur yang diamati di dalam organisme dipelajari menggunakan gambar tiga dimensi yang diperoleh dari pemindaian menggunakan teknologi tomografi sinar-X synchrotron.

Pemindaian tersebut mencakup jejak otak, kelenjar pencernaan, sistem peredaran darah primitif, dan bahkan saraf yang mempersarafi kaki dan mata sederhana larva. Banyaknya detail yang tersimpan dalam fosil-fosil purba ini menunjukkan bahwa pengetahuan sebelumnya meremehkan kompleksitas arthropoda awal. Arthropoda adalah sekelompok makhluk yang muncul pada masa ledakan Kambrium, antara lain kepiting, lobster, serangga, dan lipan.

Misalnya, fosil dinosaurus pada umumnya adalah tulang membatu yang telah terawetkan dari waktu ke waktu, dan jika kita beruntung, fosil tersebut berada dalam koleksi besar yang dapat disusun kembali untuk mendukung dinosaurus yang Anda cari.

Namun tidak semua fosil seperti itu. Dalam beberapa kasus, hanya jejak makhluk kecil atau hewan yang tersisa di bebatuan, namun sebagian besar memiliki satu kesamaan: hanya bagian kerasnya yang tersisa. Ketika fosil ditemukan di lingkungan yang sangat terpelihara, jaringan lunaknya akan rusak seiring berjalannya waktu, hanya menyisakan tulang seperti batu.

Meneliti detailnya juga memungkinkan para ilmuwan menarik hubungan evolusi antara makhluk di masa lalu dan makhluk yang berkeliaran saat ini. Misalnya, larva memiliki bagian otak yang diawetkan yang dikenal sebagai protocerebrum. Ketika para ilmuwan mempelajarinya, mereka menemukan bahwa ia telah berevolusi menjadi arthropoda cephalopoda, yang memungkinkannya berkembang di berbagai lingkungan, dari laut dalam hingga seluruh benua di bumi.

“Salah satu fosil yang paling ingin saya temukan adalah ketika saya bermimpi tentang larva arthropoda, karena data perkembangan mereka sangat kecil untuk memahami evolusi sehingga kemungkinan menemukan fosil ini hampir nol,” kata peneliti Martin Smith, yang merupakan subjek utama penelitian.

Jadi penemuan fosil sederhana mirip serangga ini istimewa. Karena strukturnya secara luar biasa terawetkan di bawah kulit. Para ilmuwan juga akan mempelajari bagaimana bagian-bagian kompleks ini menghindari pembusukan dan masih ada sekitar 500 juta tahun kemudian.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours