Dispar DIY petakan potensi ekonomi kreatif di wilayah desa wisata

Estimated read time 2 min read

Yogyakarta (Antara) – Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta memetakan potensi ekonomi kreatif dan kerajinan tangan yang tumbuh dan berkembang di desa wisata provinsi dan kota provinsi ini.

“Pada sektor pengembangan ekonomi kreatif kami menyasar dan memetakan potensi ekonomi kreatif di setiap sub wilayah,” kata Kepala Departemen Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kriya (DESPAR) di Yogyakarta, Ivan Pramana, Selasa.

Menurutnya, setiap kecamatan DIY mempunyai desa wisata atau desa wisata yang menyediakan potensi lokal berupa wisata alam, seni budaya, dan ekonomi kreatif yang unik.

“Kalau melihat DIY masih ada 200 desa wisata yang mandiri, maju dan berkembang, maka kita akan pendataan di bidang ekonomi kreatif, misalnya saja desa wisata apa saja dan produk kreatif apa yang ditawarkannya,” ujarnya.

Oleh karena itu, produk-produk ekonomi kreatif tersebut nantinya dapat diimplementasikan atau dipermudah sertifikasinya setelah mengikuti pelatihan berbasis keterampilan bagi para pelaku usaha subsektor kerajinan yang direncanakan oleh Dispar DIY.

“Seperti Patik, tersedia di banyak tempat. Sentra Patik banyak karena destinasinya juga punya ciri khas tersendiri. Kalau lihat di Desa Wisata Krapet, Kabupaten Bandul, ada kerajinan Patik dari kayu,” ujarnya.

Ia menambahkan, upaya pemetaan potensi ekonomi kreatif akan dikaitkan dengan upaya peningkatan produksi, distribusi, dan pemasaran barang ekonomi kreatif di destinasi pariwisata.

“Jadi, ketika pemasaran produk kreatif sudah ada, bisa mendukung pariwisata DIY, karena dalam ekonomi kreatif itu tentang bagaimana menciptakan nilai tambah dari kekayaan intelektual,” ujarnya.

Ia juga berharap dapat berkolaborasi dengan pemangku kepentingan pariwisata untuk menghasilkan produk-produk yang mendukung pariwisata DIY, memajukan ekonomi kreatif di daerah dan kota DIY.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours