KSSK: Sistem keuangan kuartal II tetap stabil di tengah gejolak global

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan sistem keuangan Indonesia akan tetap stabil pada kuartal II-2024 di tengah gejolak perekonomian global.

“Stabilitas sistem keuangan akan tetap terjaga pada triwulan II tahun 2024 di tengah meningkatnya tekanan di pasar keuangan global serta seiring dengan ketidakpastian perekonomian global dan risiko geopolitik yang masih tinggi,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers KSSK. Jakarta. Jumat

Ia menjelaskan, pada tahun 2024 diperkirakan terjadi stagnasi pertumbuhan ekonomi global. Dana Moneter Internasional (IMF) menetapkan pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3,2 persen pada tahun ini.

Amerika Serikat (AS), sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar, menunjukkan ketahanan yang baik. Hal ini terutama disebabkan oleh permintaan dalam negeri.

Inflasi AS juga menurun seiring dengan meredanya tekanan pada harga energi dan sektor perumahan. Kondisi ini memberikan harapan terhadap arah kebijakan The Fed, dimana Fed Funds Rate (FFR) diperkirakan akan turun lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

“Sebelumnya diperkirakan hal ini akan terjadi pada akhir tahun 2024. Saat ini, ada harapan penyesuaian FFR bisa dilakukan sebelum akhir tahun 2024,” kata Menkeu.

Sementara perekonomian Tiongkok masih lemah, pertumbuhan ekonominya di bawah 5 persen. Perlambatan perekonomian Tiongkok terbebani oleh lemahnya konsumsi dan investasi serta berlanjutnya tekanan pada sektor real estate.

Namun, Indonesia menunjukkan konsumsi dan hasil investasi yang kuat pada kuartal pertama, dan tren ini diperkirakan akan berlanjut pada kuartal kedua.

“Kami memperkirakan konsumsi rumah tangga dan investasi masih memberikan kontribusi yang baik,” imbuhnya.

Optimisme tersebut didukung oleh angka ekspor yang diperkirakan akan meningkat, terutama ekspor produk industri dan pertambangan. Tiongkok dan India merupakan negara mitra dagang terpenting untuk sektor ini. Meski perekonomian Tiongkok masih lemah, namun pertumbuhan ekonomi India relatif tinggi.

“Kami mendapat manfaat dari fakta bahwa India mengalami pertumbuhan ekonomi yang sehat dan relatif tinggi,” kata Menteri Keuangan.

Dengan berbagai keadaan tersebut, KSSK memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melebihi 5 persen pada kuartal II-2024.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours