Kepala SIKK antar pulang anak pekerja migran untuk sekolah di Banten

Estimated read time 2 min read

KUALA LUMPUR (Antara) – Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) Sahyuddin memulangkan puluhan anak migran Indonesia penerima beasiswa dari pemerintah Indonesia, program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) Repatriasi Gema Cita 2024. Di Banten.

Sekitar 70 anak Indonesia kelahiran Sabah, Sarawak dan Jeddah akan mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi, kata Sahyuddin yang ditunjuk sebagai penyelenggara program Gema Cita 2024, dalam pengumuman yang diterima di Kuala Lumpur, Senin. Gelar sekolah atau sekolah kejuruan di wilayah Banten.

Menurutnya, mereka merupakan bagian dari 471 lulusan SMP Community Center (CLC) di Sabah, Sarawak dan Jeddah yang berhasil lolos proses seleksi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA, SMK atau sederajat di Indonesia.

Ia mengatakan, terdapat 11 sekolah beasiswa di Banten yang ditugaskan oleh Pusat Layanan Pendanaan Pendidikan (Puslapdik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan jumlah siswa yang ditugaskan di masing-masing sekolah adalah dua siswa di SMAN 1 Siruas dan SMKN 1 Siruas. , Kabupaten Serang.

Kemudian 40 siswa SMA Permata Insani Kabupaten Tangerang. Empat siswa di SMA Plus Islamic Village, SMK Islamic Village, SMK Aero Penerbangan Jarak Jauh.

Begitu juga dengan dua siswa SMKN 10 Wilayah Tangerang, SMAN 9 Tangerang, SMAN 2 KS Kota Ceylon. Kemudian siswa dari SMAN 6 Kota Serang sebanyak 6 orang dan SMK Intan Khusada Kota Serang sebanyak 3 orang.

Ia mengatakan, penyerahan anak migran Indonesia tersebut berlangsung pada Rabu (17/7) di Serpong, Banten dan diterima oleh Tabrani, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.

Di saat yang sama, Tabrani mengatakan, anak-anak pendatang asal Indonesia sangat beruntung bisa mendapatkan beasiswa.

“Kamu tidak mempunyai kesempatan emas yang sama dengan semua temanmu. Tetap semangat dalam menuntut ilmu dan jangan putus asa dalam meraih cita-cita, pesannya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours