Kunjungi Shenzhen, delegasi Muhammadiyah puji pencapaian inovasi China

Estimated read time 2 min read

Shenzhen (ANTARA) – Delegasi Muhammadiyah baru-baru ini menjalin bisnis baik dengan banyak perusahaan teknologi tinggi di Shenzhen, China, seperti Hytera dan BYD, serta mengunjungi renovasi dan pembukaan ruang pameran, sekaligus menambah pengetahuan tentang pembelajaran inovasi Shenzhen. dari pengalamannya dalam reformasi dan keterbukaan.

Syamsul Anwar, Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah, mengatakan: “Ini pertama kalinya saya mengendarai mobil listrik seperti ini dan saya sangat terkesan dengan teknologi Shenzhen dan perusahaan China (secara umum)”. Organisasi Negara Islam Indonesia, saat mengunjungi markas BYD di Shenzhen.

Dia melihat model andalan perusahaan, Yuanwang U8, yang memiliki fitur parkir otomatis, kontrol jelajah adaptif, dan akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam 3,6 detik, memuji mobil listrik Tiongkok.

BYD secara resmi memasuki pasar kendaraan penumpang di Indonesia pada bulan Januari tahun ini, dan baru-baru ini mengadakan upacara penyerahan 1.000 kendaraan listrik baru (NEV) gelombang pertama.

Delegasi mengunjungi BYD untuk mempelajari perkembangan perusahaan dan berbagai inovasi teknologi serta berkesempatan membawa Yuanwang U8 untuk test drive.

Syamsul Anwar mengatakan, Tiongkok telah menjadi negara yang kuat dengan potensi teknologi dan potensi investasi. Tiongkok dan Indonesia dapat memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan di bidang-bidang di atas untuk mencapai kemajuan dan pembangunan.

Dalam kunjungannya ke Hytera, delegasi melihat secara detail berbagai produk dan teknologi perusahaan.

Mereka berhenti untuk memeriksa berbagai barang yang dipamerkan, seperti stasiun pangkalan yang ditingkatkan, perangkat keras dalam penerbangan, dan peralatan perekam, menanyakan tentang spesifikasi dan persyaratan produk tersebut.

Foto dokumenter tak bertanggal ini memperlihatkan pemandangan malam di Shenzhen, Provinsi Guangdong, Tiongkok. (Xinhua)

Hytera mendirikan anak perusahaan di Indonesia pada tahun 2018, memberikan dukungan kepada mitra dan pelanggan di berbagai sektor seperti keselamatan publik, minyak dan gas, pertambangan, penerbangan sipil, transportasi kereta api, dan perdagangan.

Perusahaan juga merupakan mitra layanan komunikasi keamanan pada KTT G20/G20 Indonesia tahun 2022.

Kunjungan ke Shenzhen kali ini merupakan perhentian kedua dari kunjungan delegasi Muhammadiyah ke Tiongkok. Perkembangan pesat kota inovatif ini melalui reformasi dan keterbukaan telah meninggalkan warisan yang kuat.

Wakil Ketua PP Muhammadiyah Sultra Sainuddin Nuddin Pempeng mengaku kaget dengan perekonomian Shenzhen yang hanya bertahan 40 tahun dan meyakini Indonesia patut belajar dari Shenzhen.

Sementara itu, Erwin Prasetyo, Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere, Provinsi Nusa Tenggara, mengatakan kunjungan ke Shenzhen ini telah mengubah persepsinya terhadap Tiongkok.

Dia menyadari bahwa Tiongkok adalah negara terbuka dan pencapaian Shenzhen dalam 40 tahun terakhir dalam melakukan reformasi dan keterbukaan adalah buktinya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours