Masak Brengkes Buka Festival Suku Bathin IX Kenduri Swarnabhumi

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Lomba Masak Ikan Brenkge khas Kabupaten Batanghari, Jambi, membuka Festival Suku Batin IX yang merupakan bagian dari program Kenduri Swarnabhumi 2024 yang digelar di King Lion Field, Desa Muaro Singoan, tak hanya meramaikan suasana festival. , namun menghidupkan kembali budaya daerah Kuliner yang kaya akan cita rasa dan ciri khas budaya tanah air.

Pakar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek, Siswanto menjelaskan, Festival Suku Batin IX yang menampilkan lomba masak Ikan Brenkges memiliki peran penting dalam melestarikan budaya. “Bekerja di Desa Muaro Singoan sebagai bagian dari Kenduri Swarnabhumi dapat menciptakan budaya yang hampir hilang,” kata Siswanto, Sabtu (20/07/2024).

Ia menambahkan, festival ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk berinteraksi dan bergotong royong melestarikan nilai-nilai budaya di tengah perkembangan teknologi. Brenkges ikan adalah masakan tradisional yang terbuat dari ikan yang berasal dari Sungai Batanghari, dilumuri dengan sambal tempoyak atau sambal lokal lainnya, kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dimasak melalui pemasakan.

“Ikan goreng merupakan salah satu warisan kuliner kita yang kaya akan cita rasa dan sejarah,” kata Wali Kota Muaro Singoan Samadani.

Menurut Samadani, setiap daerah di Jambi memiliki variasi brengkes dan masakan ikannya masing-masing. Pembukaan Festival Suku Batin IX ini merupakan salah satu cara untuk menunjukkan kekayaan budaya makanannya. Lomba memasak brengke ini diadakan oleh ibu-ibu dari berbagai desa di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari.

Ibu-ibu yang biasa memakai tengkuluk dan kebaya Jambi ini menggunakan peralatan tradisional dan kayu bakar untuk memasak seperti yang dilakukan nenek moyang mereka. “Ini bukan sekedar kompetisi, tapi juga cara kita melestarikan tradisi memasak dengan cara yang natural dan tradisional,” tegas pakar budayawan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek, Siswanto.

Menurutnya, memasak dengan kayu memberikan cita rasa unik pada masakan yang tidak bisa ditiru oleh peralatan modern. Ia menambahkan, kompetisi pangan ini merupakan salah satu cara untuk memberikan nilai-nilai sosial dan hubungan antar individu. “Kebersamaan adalah kunci dari program ini,” ujarnya.

Warga juga akan menikmati Festival Suku Batin IX yang dimulai pada Sabtu, 20 Juli 2024. Salah satu warga sekaligus anggota suku Batin IX yang ikut serta, Nyimas Artika, ikut senang melihat antusias para kontestan. “Acara ini sangat menonjolkan semangat kerjasama dan persatuan dalam masyarakat kita,” ujarnya.

Selain lomba memasak ikan, Festival Suku Batin IX juga memiliki kegiatan seru lainnya. Ada pula merawang (makan bersama dalam tas) di sepanjang Sungai Batanghari, pameran benda budaya tradisional (ODCB), musik dan tari lokal, serta pasar budaya dengan beragam kerajinan dan makanan lokal. menarik.

Dibuka pada 5 Juni 2024, Kenduri Swarnabhumi merupakan rangkaian acara kebudayaan di sepanjang Sungai Batanghari yang diprakarsai oleh berbagai organisasi masyarakat dan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman, Musik dan Media, Direktorat Jenderal Perfilman, Musik dan Media. Jenderal kebudayaan.

Dukungan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melestarikan dan mempromosikan budaya lokal serta mendorong masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan warisan budaya. Bathin IX Tribal Festival dengan beragam acaranya menjadi bukti nyata bagaimana tradisi dan inovasi bisa berjalan beriringan.

Program ini tidak hanya melestarikan warisan budaya tetapi juga beradaptasi dengan perubahan zaman, menjaga tradisi tersebut tetap hidup dan relevan untuk generasi mendatang. Dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat setempat menjadi faktor utama suksesnya acara yang tidak hanya merayakan budaya ini, namun juga mempererat hubungan dengan masyarakat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours