Dinkes DKI bilang vaksin polio aman

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan vaksin polio yang digunakan pada Pekan Imunisasi Polio Nasional (PIN) aman, mengutip laporan kegiatan serupa di Aceh, Jawa Barat, dan Papua.

Demi keamanan, dari 15 juta dosis yang diberikan, sejauh ini belum ada laporan kejadian serius setelah vaksinasi. Ada laporan, tapi demam ringan, kata Ingrita, Manajer Program Imunisasi Dinkes DKI Jakarta. Wisnuwardani berbicara tentang “PIN Polio: Upaya bersama melindungi anak dari polio” yang ditayangkan secara online pada hari Senin.

Ingrita mengatakan vaksin serupa digunakan selama tiga tahun berturut-turut untuk polio PIN dari tahun 1995 hingga 1997, sebelum dihentikan hingga tahun lalu. Vaksin yang digunakan terbuat dari virus hidup yang dilemahkan.

Daerah seperti Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Papua sudah memperkenalkan PIN tahun lalu setelah kasus polio terdeteksi.

Makanya vaksin ini hanya diberikan ketika ada pasien polio yang datang. Vaksin ini tidak digunakan jika tidak ada kejadian. Dan kita akan menggunakan vaksin yang sama yang akan kita gunakan besok, kata Ingrita.

DKI Jakarta berencana melaksanakan PIN polio sebagai putaran pertama pada 23 Juli 2023 hingga 29 Juli 2024. Putaran kedua akan diadakan pada tanggal 6 hingga 12 Agustus. Vaksin ini ditujukan untuk anak usia 7 hingga 7 tahun, 11 bulan hingga 29 bulan.

“Sembilan puluh lima persen anak-anak kita harus dilindungi. Kurang dari itu bisa menimbulkan kasus polio baru. Jadi kalau kita tidak mencapai 95 persen, vaksinasi pertama akan dilakukan pada Agustus. Dosis kedua akan dimulai. 6 Agustus 2024,” jelas Ingrita.

Ia mengingatkan, polio merupakan penyakit yang ditularkan oleh virus polio yang menyerang sistem saraf. Virus ini berbahaya karena dapat menyebabkan kelumpuhan dan cacat seumur hidup. Kelumpuhan ini terjadi secara tiba-tiba.

Gejala awal sebelum kelumpuhan biasanya hanya sakit tenggorokan dan mual; ​​sekitar 90% kasus tidak menunjukkan gejala. Saat ini belum ada obat untuk polio. Orang yang sudah mengidap penyakit ini hanya menjalani pengobatan untuk memperbaiki kehidupannya, namun tidak bisa sembuh total.

Oleh karena itu, Ingrita mengingatkan warga untuk memastikan anak-anak mereka menerima vaksin polio secara lengkap, termasuk memperhatikan PIN polio mereka.

Vaksinasi polio diberikan pada bayi di bawah usia 1 tahun. Artinya minimal empat tetes vaksin polio diikuti dua dosis vaksin polio akan memberikan kekebalan seumur hidup. Kalaupun ketinggalan, bisa kembali ke sekolah dasar (SD).

“Jika Anda ingin menerima vaksin polio saat PIN polio, silakan datang ke Puskesmas atau Rumah Sakit atau Posyandu setempat dan tanyakan kepada dokter anak, ketua RT, atau camat. “Kami tidak punya waktu untuk menghubungi puskesmas ,” katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours