Modus Tempel Masih Jadi Favorit Jual Beli Narkoba, Ini Penjelasannya

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Cara jual beli obat dengan cara tempel masih menjadi favorit para pedagang saat mengedarkannya. Hal itu diungkapkan Badan Narkotika Nasional (BNNP) DKI Jakarta.

Kepala BNNP DKI Jakarta Brigjen Pol R Nurhadi mengatakan tren saat ini adalah penggunaan teknologi seperti aplikasi Telegram untuk jual beli.

Setelah kesepakatan dibuat, biasanya obat-obatan tersebut ditempatkan di suatu lokasi. Lokasi ini hanya diketahui oleh distributor dan pengguna.

Sistem tempel masih menjadi modus yang paling banyak dilakukan pedagang, kata Nurhadi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Lanjut Nurhadi, selain itu, untuk menghindari denda yang besar, para pengedar biasanya menjual narkoba dalam jumlah kecil. Tujuannya, kalau ketahuan tidak dihukum, malah dihukum rehabilitasi.

Nurhadi mengatakan: – Ini adalah cara bisnis yang meningkatkan penjualan dan mengurangi risiko, namun anggota kami pasti akan menyelidiki jika kasus ini ditemukan.

Nurhadi juga menyampaikan, upaya pemberantasan peredaran narkoba telah dilakukan melalui kerja sama dengan instansi terkait, sehingga pemberantasan peredaran narkoba dapat tercapai dengan sebaik-baiknya.

Misalnya saja kami mengucapkan terima kasih kepada Satpol PP DKI yang terus membantu kerja BNNP khususnya di bidang sosialisasi pencegahan, pemusnahan, penyalahgunaan, dan peredaran obat-obatan terlarang, kata Nurhadi.

Sementara itu, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan pihaknya gencar menyasar sekolah. Setidaknya ada 40 sekolah yang menjadi sasaran sosialisasi P4GN.

“Kami memiliki program Satpol PP Goes To School, dimana kami mensosialisasikan program pemerintah termasuk pencegahan penyalahgunaan narkoba,” kata Arifin.

Lalu ada wujud nyata Satpol PP yang mendukung pemberantasan peredaran narkoba dengan melakukan pemeriksaan urine secara acak terhadap anggota Satpol PP.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours