Bos Starbucks Lengser Usai Boikot Israel Menggerus Penjualan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Bos Starbucks mengundurkan diri setelah kurang dari dua tahun menjabat di tengah anjloknya penjualan akibat boikot Israel. Pengecer global tersebut secara langsung mengonfirmasi kepergian Laxman Narasimhan, yang akan digantikan oleh mantan bos Chipotle Brian Niccol.

Brian Niccol dianggap layak setelah menyelamatkan kekayaan restoran cepat saji khas Meksiko, Chipotle. Pergantian kepemimpinan di Starbucks terjadi setelah tahun yang penuh gejolak.

Penjualan Starbucks turun 4 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini dan 3 persen pada kuartal berikutnya.

Beberapa konsumen mengurangi konsumsi kopi mahal di tengah menurunnya daya beli, sementara yang lain memboikot bisnis pengecer AS karena hubungannya dengan Israel.

Saham Starbucks telah anjlok sekitar 25% selama 12 bulan terakhir, namun secara bertahap naik sekitar 20% pada hari Selasa setelah Narasimhan mengumumkan kepergiannya.

Perusahaan kopi tersebut menghadapi boikot tahun lalu karena dukungannya terhadap Israel selama konflik Gaza.

Ketegangan meningkat setelah perusahaan tersebut menggugat serikat pekerja Starbucks Workers United (SWU) di Iowa atas pelanggaran merek dagang. Tindakan hukum ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap pernyataan solidaritas serikat pekerja terhadap Palestina di media sosial setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

Pada bulan Maret, waralaba Starbucks di Timur Tengah mengumumkan rencana untuk memberhentikan ribuan karyawan karena penurunan penjualan akibat boikot Israel.

Untuk membantah boikot tersebut, perusahaan tersebut berulang kali mengatakan bahwa pesan-pesan pro-Israel adalah informasi yang salah. Starbucks menekankan bahwa mereka tidak pernah memberikan uang kepada pemerintah atau militer Israel.

Narasimhan yang mengundurkan diri sebagai CEO Starbucks sebenarnya memulai perannya setelah dilantik pada Maret 2023. Narasimhan ditunjuk setelah sebelumnya memimpin raksasa barang konsumsi Reckitt (pemilik Durex).

Sementara itu, Niccol yang menggantikan Narasimhan sebagai CEO Starbucks akan menjabat pada 9 September. Rachel Ruggeri, yang saat ini menjabat sebagai bos Starbucks, menjabat sebagai kepala keuangan perusahaan.

“Kami yakin dewan direksi kami akan menjadi pemimpin transformasional bagi perusahaan kami, karyawan kami, dan mereka yang kami layani di seluruh dunia,” kata Mellody Hobson, presiden Starbucks.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours