Dubes Lutfi bahas ekspor Indonesia-Mesir di Univ Halu Oleo, Kendari

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Lutfi Rauf, Duta Besar RI untuk Mesir, memberikan kuliah umum pada Senin (5/8) di Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, mengenai pertumbuhan ekspor dan perdagangan produk unggulan Indonesia di Mesir. pasar. .

Dubes Lutfi menguraikan langkah-langkah untuk mengatasi tantangan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Mesir, termasuk pembentukan Joint Trade Committee (JTC) pada 15 Mei 2023 di Kairo.

Pertemuan perdana JTC RI-Mesir dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 31 Juli dengan kesepakatan untuk memperluas perdagangan bilateral menuju perdagangan bebas dengan memfasilitasi lebih banyak kerja sama B to B. kata Lutfi dalam keterangannya di KBRI Kairo, Selasa (6/8).

Lebih lanjut Lutfi menjelaskan, pertemuan tersebut membahas hambatan perdagangan, inisiatif perdagangan bebas/perjanjian perdagangan bebas dan mekanisme counter trade deal.

Selain itu, Lutfi juga menjelaskan dampak konflik di kawasan terhadap dimensi perekonomian Mesir, seperti konflik Rusia-Ukraina, perang Gaza, dan serangan di Laut Merah.

“Serangan di Laut Merah, khususnya di sekitar Terusan Suez, mengganggu jalur perdagangan global sehingga ketidakstabilan yang diakibatkannya menyebabkan biaya pelayaran meningkat,” kata Lutfi.

Lutfi mengatakan biaya pengiriman per kontainer berukuran 20 kaki naik tajam dari sebelumnya 1.600 dollar AS (Rp 25,8 juta) menjadi 5.000-6.000 dollar AS (Rp 80,9 – 97 juta) dari pelabuhan Indonesia ke pelabuhan Mesir.

Sebab, perusahaan pelayaran memilih jalur alternatif yang relatif lebih aman, meski jarak tempuhnya lebih jauh, imbuh Lutfi.

Sementara itu, Atase Perdagangan KBRI Kairo, M. Syahran Bhakti yang mendampingi Lutfi menjelaskan Mesir merupakan mitra dagang non-tradisional yang penting bagi Indonesia.

“Kami berharap produk-produk unggulan Sultra ini dapat terus dihadirkan kepada calon pembeli di Mesir,” kata Syahran.

Kuliah umum yang dihadiri Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. Dr. Laode Antu dan Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Prof. Dr. Onu La Ola juga membahas akses pasar produk unggulan Sultra, termasuk sagu dan turunannya.

Ada pula produk lain seperti biji kopi, biji kakao, kelapa, cengkeh, kacang mete, lada, pala dan briket tempurung kelapa, serta hasil perikanan dan kelautan.

Kuliah umum yang dihadiri oleh dosen dan sivitas akademika Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Halu Oleo serta 100 mahasiswa ini diharapkan dapat melahirkan wirausaha dan wirausaha baru dari Universitas Halu Oleo.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours