Menkop UKM minta UMKM bentuk holding usaha agar bisa IPO

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Titin Masduki menghimbau para pelaku UMKM untuk mendirikan usaha milik sendiri agar bisa memperluas sumber pendanaan melalui penawaran umum perdana (IPO).

Saat membuka Indonesia Apparel Summit 2024 di Jakarta, Kamis, Titin mengatakan inisiatif tersebut harus dilaksanakan karena pelaku usaha harus memiliki aset minimal Rp 50 miliar agar bisa IPO dan tercatat di bursa. papan kecepatan

Namun ternyata sebagian besar pelaku UMKM tidak memiliki aset sebanyak itu. Titan mengatakan sebagian besar dari mereka hanya bernilai $10 miliar hingga $20 miliar.

Ia mengaku berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut, salah satunya melalui security crowdfunding, yaitu metode penggalangan dana yang memungkinkan perusahaan, khususnya UMKM, untuk menggalang dana melalui platform online dari berbagai investor.

Namun upaya tersebut tidak berhasil, sehingga Teten mengusulkan untuk membuat organisasi perdagangan berdasarkan jenis produknya.

“Misalnya UMKM yang memproduksi sepatu atau memiliki kedai kopi bisa merger dengan holding. Ini akan merusak merek,” kata Teten.

Dengan cara ini mereka dapat mengumpulkan aset dan memenuhi persyaratan IPO.

Menurut Titin, model bisnis ini harus menjadi solusi bagi pelaku usaha yang mengalami kerugian finansial untuk menata kembali usahanya. Di sisi lain, langkah ini juga dinilai dapat meningkatkan daya saing UMKM Indonesia dengan produk luar negeri.

Ia kemudian mengatakan, “Jika model bisnis ini tidak kita terapkan, kita pasti akan kehilangan merek-merek asing yang masuk melalui metode rantai yang semuanya terintegrasi dan terkonsolidasi.”

Titin mengatakan, sejauh ini sudah ada 44 UMKM yang IPO. Pihaknya menargetkan 10 UMKM bisa tercatat di bursa pada tahun ini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours