Eks Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad Nyaris Tewas dalam Upaya Pembunuhan

Estimated read time 2 min read

Teheran – Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad hampir terbunuh dalam upaya pembunuhan setelah kendaraannya disabotase.

Upaya pembunuhan tersebut terjadi pada Senin malam, 15 Juli 2024, namun baru diketahui Iran International pada Rabu (24/7/2024).

Upaya pembunuhan tersebut termasuk merusak mobil Ahmadinejad, yang ditemukan oleh tim keamanannya tepat pada waktunya untuk mencegah kemungkinan kematian.

Senin malam, 15 Juli 2024, berangkat ke Zanjan untuk upacara duka keagamaan; Muharram, Kepala Keamanan Ahmadinejad, memperhatikan AC di kendaraan utamanya, SUV Toyota Land Cruiser, tidak berfungsi.

Kemudian dia menyarankan mantan presiden Iran itu untuk berganti mobil lain.

Saat melintas, SUV tersebut lepas kendali, bertabrakan dengan kendaraan lain dalam konvoi dan akhirnya berhenti setelah menabrak mobil lain.

Insiden itu dilaporkan ke pihak berwenang lima hari kemudian.

Dua hari sebelum perjalanan, tim keamanan Ahmadinejad mengirim Land Cruiser untuk diperbaiki karena AC rusak.

Namun setelah dikembalikan, mobil tersebut disita oleh “agen keamanan khusus” dan dibawa ke lokasi yang tidak terkait, bukan ke bengkel biasa, Iran International melaporkan.

Sumber mengatakan kepada Iran International bahwa kendaraan tersebut disabotase sebelum dikembalikan ke tim keamanan Ahmadinejad dengan jaminan palsu bahwa AC telah diperbaiki.

Sumber tersebut tidak merinci organisasi mana yang memiliki “agen keamanan khusus” yang menyita mobil tersebut.

Awal tahun ini, Ahmadinejad mendaftar untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden setelah Presiden saat itu; Ibrahim Raisi, tewas dalam kecelakaan helikopter. Namun, Ahmedinejad didiskualifikasi dan tidak mendukung kandidat mana pun.

Tahun lalu, kantornya memperingatkan pejabat tinggi militer dan keamanan mengenai aktivitas mencurigakan yang menargetkan mantan presiden tersebut.

Ahmadinejad sebelumnya telah berbicara tentang ancaman terhadap nyawanya, dengan mengatakan pada Maret 2021 bahwa pembunuhannya dapat dilakukan dan menyalahkan orang lain.

Saat menjabat sebagai presiden Iran pada tahun 2005 hingga 2013, Ahmadinejad dikenal dengan sikap keras dan pernyataannya yang provokatif, khususnya mengenai Israel dan program nuklir Iran.

Mandatnya diwarnai dengan provokasi dan konfrontasi dengan Barat. Penolakannya terhadap Holocaust dan seruannya yang berulang kali untuk menghancurkan Israel telah meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.

Di dalam negeri, pemerintahannya menghadapi tentangan besar atas kebijakan ekonomi yang menyebabkan tingginya inflasi dan pengangguran, serta tuduhan korupsi dan salah urus.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours