ForU.AI kenalkan inovasi teknologi pengelolaan data pribadi

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Perusahaan teknologi yang fokus pada privasi dan keamanan data, ForU.AI memperkenalkan teknologi yang dirancang untuk mengatasi masalah pengelolaan dan keamanan data pribadi di ekosistem Web2 dan Web3.

CEO dan salah satu pendiri ForU.AI, Pang Xue Kai, mengatakan kebocoran data pribadi masih terjadi di ekosistem Web2, sehingga membuat banyak orang mempertimbangkan untuk beralih mengandalkan teknologi di ekosistem Web3.

“Ekosistem Web2 tidak mengizinkan pemilik data pribadi untuk memiliki, mengelola, dan mengontrol datanya,” kata Pang Xue Kai dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Oleh karena itu, tambahnya, ForU.AI hadir di tengah ekosistem Web3 yang semakin matang, terlihat dari berbagai peningkatan teknologinya, seperti protokol Layer 2 hingga aplikasi ramah pengguna yang terdesentralisasi (dApps).

Di Indonesia, lanjutnya, adopsi teknologi Web3 tidak hanya terbatas pada perdagangan kripto saja, tetapi juga sudah memasuki aspek pengelolaan aset digital, desentralisasi organisasi otonom, bahkan monetisasi data pribadi.

Ketika pertama kali muncul beberapa tahun yang lalu, ekosistem Web3 dan teknologi di dalamnya masih dalam tahap awal. Meski banyak inovasi dan antusiasme, ekosistem Web3 masih dipenuhi dengan berbagai proyek yang bersifat eksperimental, sebatas mengikuti hype, bahkan spekulatif.

Kini ekosistem Web3 berbeda dengan adopsi teknologi yang lebih massal, jumlah investasi dan ekosistem pendukungnya. Web3 kini tidak lagi terbatas pada kripto. Prinsip-prinsip desentralisasi, transparansi dan kontrol pengguna sudah mulai diterapkan di berbagai industri, mulai dari keuangan dan seni hingga rantai pasokan dan media sosial.

Seiring dengan adopsi teknologi Web3 secara massal, ForU.AI juga menawarkan solusi yang memungkinkan pengguna mengelola dan memonetisasi data sesuai keinginannya.

ForU.AI adalah perusahaan pertama yang menggabungkan teknologi blockchain, kecerdasan buatan (AI) dan identitas terdesentralisasi (DiD) untuk memfasilitasi interoperabilitas data pribadi di lingkungan Web2 dan Web3, termasuk pertukaran data melalui e-commerce, asuransi, AdTech, SocialFI, NFT, GameFI, dan lainnya.

Kombinasi teknologi, menurut Kai, menjamin keamanan transaksi dan privasi data.

“Melalui ForU.AI, saya ingin membangun ekosistem di mana setiap individu memiliki kendali penuh atas datanya dan dapat menggunakannya untuk keuntungannya sendiri,” ujarnya.

Dengan teknologi blockchain, AI, dan DiD, kami ingin memastikan bahwa setiap keputusan dan layanan yang kami tawarkan benar-benar berpusat pada pengguna, memberikan pengalaman yang dipersonalisasi dan selaras dengan preferensi mereka di berbagai platform digital.

Pemilik data pribadi yang memonetisasi datanya sesuai dengan preferensi masing-masing akan menerima insentif berupa ForU.AI Token (FUT) yang memiliki nilai moneter nyata dan dapat ditukarkan di pasar kripto.

Sejak diluncurkannya aplikasi Beta, ForU.AI memiliki lebih dari 30 ribu pengguna dengan 30 ribu pengguna aktif harian (DAU) melalui platform ForU.AI.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours