Pegawai Kejati Jabar dan Kejari Se-Jawa Barat Dites Urine Mendadak, Ada Apa?

Estimated read time 2 min read

BANDUNG – Pejabat, jaksa, dan pegawai Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat mendadak diberikan tes urine di area upacara lantai 3 Kejaksaan Jabar, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, pada Rabu (03/07). /2024).

Katarina Endang Sarvestri, Kepala Kejaksaan Agung (Kajati) Jawa Barat, sudah mulai menjalani tes urine.

Usai Kajati, Wakajati Jabar, para pendamping dan seluruh staf Kejati Jabar pun menjalani tes urine.

Jaksa Wilayah Jawa Barat Katarina Endang Sarvestri mengatakan, urinalisis mendadak itu menunjukkan kejaksaan terlibat aktif dalam pemberantasan dan pemberantasan narkotika.

“Kegiatan ini tidak hanya dilakukan di Kejaksaan Jabar saja, namun di seluruh Kejaksaan Agung di Jabar tanpa terkecuali,” ujar Kejati Jabar.

Katarina mengatakan banyak korban meninggal akibat penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, kejaksaan ingin membuktikan bahwa pegawai lembaga urusan dalam negeri harus menjadi contoh bagi masyarakat tentang bahaya narkoba.

Tes urine, kata Katarina, bisa mendeteksi penyalahgunaan narkoba di Kejaksaan Jabar dan kejaksaan di wilayah Jabar.

“Jika hasil tes urine pegawai positif menggunakan narkoba, maka akan dikenakan hukuman yang sangat berat, termasuk pemecatan yang tidak adil,” kata Katarina.

Kajati mengatakan narkoba adalah musuh yang menganiaya siapapun. Penggunaan narkoba dapat mempengaruhi semua lapisan masyarakat, profesi dan kelompok umur.

“Jika ada teman atau saudara yang menggunakan atau sedang menggunakan narkoba, harap segera menginformasikan kepada pihak yang berwajib agar dapat segera direhabilitasi,” kata Kajati.

“Kejaksaan Jabar juga mempunyai pusat rehabilitasi narkoba yaitu Balarea Lembang (Kabupaten Bandung Barat/KBB). Apalagi ada beberapa daerah/kota di Jabar yang dicanangkan oleh Kejaksaan dan Pemprov,” katanya.

Katarina berharap masyarakat tidak mendekati narkoba apalagi narkoba. Karena narkoba menghancurkan masa depan suatu bangsa. “Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, generasi muda negara harus kita jaga,” kata Katarina.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours