Pelajar dan Pendidik Diminta Waspadai Pencurian Identitas di Dunia Maya

Estimated read time 3 min read

TABANAN – Web atau Internet kini menjadi tempat persembunyian para pelaku kejahatan digital. Pelaku kejahatan seringkali memanfaatkan kecerobohan dan ketidaktahuan pengguna untuk melakukan aktivitasnya. Beberapa kejahatan digital yang paling umum adalah pencurian identitas dan penipuan online.

“Informasi yang dicuri akan digunakan untuk meretas rekening bank atau mengambil pinjaman online.” “Saat ini para pelaku cyber penipu biasanya meminta foto selfie KTP,” ujar Kepala Sekolah Konferensi Kerja Kabupaten Tabanan I Nioman Surjana, saat tampil sebagai pakar pendidikan digital secara daring dan Kementerian Komunikasi dan Media (Kemkominfo) yang diselenggarakan bersama Dinas Pendidikan. Kantor Provinsi Bali ke Tabanan dalam keterangan resminya, Senin (28/8/2024).

Bertajuk ‘Tips dan Taktik Menjaga Privasi Digital’, diskusi virtual bidang pendidikan ini ditujukan kepada siswa sekolah dan tenaga akademik sebagai peserta di sekolahnya.

Dalam diskusi online, Nioman mengatakan selain pencurian identitas dan penipuan online, banyak kejahatan yang sering terjadi di dunia digital, yaitu phishing, pertukaran SIM, pemetaan, skimming, serangan ransomware, dan kejahatan konten digital.

“Dengan phising, penipu akan mengirimkan link web palsu atau alamat web palsu. SIM card swapping adalah nomor telepon seluler (SIM Card) curian yang akan digunakan untuk mengakses rekening bank yang terkena dampak,” kata Njoman Surjana.

Menurut Nioman, strategi dan taktik untuk mencegah kejahatan digital antara lain membuat kata sandi yang kuat, mengaktifkan otentikasi dua faktor (2FA), mengaktifkan pembaruan otomatis, dan menggunakan perangkat lunak keamanan.

Selain itu, hindari mengklik tautan atau lampiran, gunakan jaringan yang aman, batasi informasi pribadi di media sosial, hindari godaan untuk menjual rekening bank atau informasi pribadi, kata Nioman.

Di akhir pemaparannya, Nioman mengingatkan mahasiswa peserta diskusi untuk mewaspadai link perjudian online.

“Hati-hati terhadap link atau tautan yang mengarah ke perjudian online.” Biasanya mereka menawarkan berbagai permainan seru yang membuat masyarakat tertarik,” ujarnya.

Banyak sekolah yang diundang untuk mengikuti diskusi ini, antara lain: SMPN 2 dan SMPN 3 Selemadeg Timur, SMPN 1 dan SMPN 2 Selemadeg Barat, SMPN 1 dan SMPN 2 Selemadeg, SMAN 1 dan SMAN 2 Tabanan, SMAN 1 Kediri, SMAN 1 Penebel, SMAN 1 Pupuan, SMAN 1 Baturiti, SMAN 1 Marga, SMAN 1 Karambitan dan SMAN 1 Selemadeg.

Dari perspektif etika digital, pengusaha dan guru musik Anissa Andarini menambahkan bahwa standar digital penting untuk mencegah konflik online, melindungi informasi pribadi dari penyalahgunaan, dan membangun lingkungan digital yang aman dan sehat.

“Melindungi informasi pribadi merupakan bagian penting dari etika digital, karena dapat mencegah penggunaan informasi yang merugikan kita. Dengan mengikuti kebiasaan keamanan yang baik, kita dapat menjaga privasi dan melindungi diri dari ancaman dunia maya,” jelas Anisa.

Dalam kasus ini, penyanyi Rio Alief Radhanta menggambarkan perilaku penipuan dengan menawarkan hadiah atau hadiah gratis, menawarkan diskon barang ketika sebuah link diklik, menggunakan email atau informasi palsu yang mengatasnamakan instansi atau orang lain.

“Tips menghindarinya: kuasai aplikasi, perbarui kata sandi, hapus aplikasi yang tidak diperlukan, periksa riwayat secara rutin, dan sebarkan kabar baik,” kata Rio Alief Radhanta.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours