Pemkab Agam usulkan APBD perubahan 2024

Estimated read time 2 min read

Lubuk Basung, – (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengusulkan peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 dari Rp1,67 triliun menjadi Rp1,68 triliun atau 3,Rp89 triliun. “Perubahan kebijakan anggaran umum dan prioritas serta batasan anggaran sementara (perubahan KUA dan perubahan PPAS) meningkat sekitar 0,23 persen dalam rencana perubahan,” Bupati Lübük Basungda Agam Andri Warman mengatakan kepada Majelis Umum tentang proyek KUA. Perubahan dan Perubahan PPAS 2024, Selasa. Pendapatan, Belanja, dan Pendanaan Tahun 2024 Proyek perubahan KUA PPAS ini disusun berdasarkan perubahan RKPD pada anggaran 2024, pendapatan asli sebesar Rp1,60 triliun ditingkatkan menjadi Rp1,63 triliun dan Rp32,55 triliun atau 2,03 persen. Pendapatan tersebut merupakan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp219,61 miliar, meningkat Rp32,55 miliar atau 2,36 persen dari pendapatan asli sebesar Rp1,41 triliun. Sementara itu, pendapatan daerah lainnya yang sah diterima dari dana pemerintah pusat tidak mengalami perubahan sebesar Rp750 juta. Ia mengatakan, biaya pendanaan daerah yang semula Rp5 miliar berkurang Rp4 miliar menjadi Rp1 miliar atau berkurang 80 persen. Sedangkan penerimaan dana berupa Silpa tahun 2023 sesuai dengan hasil audit laporan keuangan BPK RI Perwakilan Daerah Sumbar tahun 2023 sebesar $48,62 miliar. Namun Silpa 2023 hanya sebesar Rp91 juta dan bisa digunakan untuk menutup defisit proyek amandemen PPAS KUA TA 2024. “Mengingat kondisi tersebut, perlu dilakukan penyeimbangan biaya efisiensi daerah dan evaluasi kegiatan yang belum berjalan. telah dilakukan dan menyiapkan pendapatan dana transfer tahun berjalan,” ujarnya. Sementara itu, Ketua KHDR Agam Novy Irwan mengatakan KHDR setempat akan segera menindaklanjuti dan melakukan pembahasan. Menurutnya, pembahasan ini akan menarik seluruh instansi pemerintah daerah ke Pemkab Agam. “Kami akan berusaha menyelesaikan diskusi secepat mungkin.” Agam harus dibangun dengan menggunakan jaringan yang terpusat, melibatkan semua partai, kekuatan politik dan lain-lain, dan harus dikerahkan untuk pembangunan Agam ini. Sebab, dana di Agam tidak mencukupi dan terjadi penurunan PAD, DAU, dan DAK. “Departemen bekerja efektif untuk meningkatkan PAD dan perlu upaya maksimal ke depan.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours