5 Alasan Rakyat Korea Selatan Menuntut Presiden Yoon Suk-yeol Mundur

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Lebih dari satu juta warga Korea Selatan menandatangani petisi pengunduran diri terhadap Presiden Yun Ok-sol. Mereka menuntut Yin segera diberhentikan dari tugasnya sebagai presiden.

Mengutip laporan The Korea Times, petisi tantangan tersebut diluncurkan di situs Majelis Nasional pada 20 Juni 2024.

Dalam petisinya, warga meminta Kongres segera mengeluarkan undang-undang yang akan membela Presiden Yoon.

Permohonan tersebut muncul karena beberapa alasan. Salah satunya, presiden dituduh melakukan korupsi.

5 Alasan Rakyat Korea Selatan Menuntut Presiden Yoon Seok-yeol Mundur

1. Skandal korupsi dan etika

Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol diduga terlibat banyak skandal termasuk korupsi.

Beberapa media lokal melaporkan hubungan yang tidak pantas antara Presiden Yoon dan tokoh bisnis berpengaruh, yang mengarah pada tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan konflik kepentingan.

Hal ini menimbulkan keraguan serius terhadap integritas dan etika Yin sebagai pemimpin nasional.

2. Kebijakan politik dalam negeri bersifat kontroversial

Presiden Yoon telah menerapkan kebijakan kontroversial dan tidak populer sejak ia menjabat.

Hal ini mencakup tindakan-tindakan yang dianggap merugikan kesejahteraan sosial, seperti pemotongan anggaran untuk program-program sosial yang penting, serta kebijakan fiskal yang dianggap tidak adil bagi masyarakat kelas menengah dan bawah.

Hal ini memicu protes besar-besaran dan kritik tajam dari semua lapisan masyarakat.

3. Krisis ekonomi dan buruknya kinerja pemerintah

Di bawah kepemimpinan Tuan Yoon, Korea Selatan telah mengalami sejumlah tantangan ekonomi besar, termasuk melambatnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya pengangguran.

Kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah tidak memberikan solusi yang memadai bagi masyarakat, sehingga menyebabkan banyak masyarakat kecewa dan dianggap tidak kompeten oleh pemerintah dalam menghadapi krisis ekonomi.

4. Menempatkan Korea Selatan dalam risiko perang dengan Korea Utara

Pemerintahan Presiden Yoon mengambil sikap keras terhadap Korea Utara yang mempunyai senjata nuklir, yang dapat menyebabkan perang terbuka antara kedua Korea.

Yoon telah berulang kali mengancam akan melenyapkan rezim Kim Jong Un yang berkuasa di Korea Utara jika Pyongyang memutuskan untuk menyerang Korea Selatan.

Presiden Yoon juga mengutarakan gagasan Korea Selatan memiliki senjata nuklir untuk melawan tetangganya.

Selain itu, di bawah kepemimpinan Yoon Eun-hye, Korea Selatan menyelenggarakan latihan militer intensif bersama Amerika Serikat dan Jepang. Korea Utara memandang latihan perang ini sebagai latihan invasi.

5. Jangan hentikan Jepang membuang limbah nuklir ke Fukushima

Presiden Yoon dituduh membahayakan kesehatan warga Korea Selatan.

Sebab mereka yakin hal tersebut tidak menghentikan Jepang untuk membuang limbah radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima.

Selain lima alasan tersebut, ketegangan politik Korea Selatan meningkat di bawah pemerintahan Yoon, dengan meningkatnya polarisasi antara pendukung dan penentang.

Pemerintahan Yoon Eun-hye dinilai gagal menciptakan suasana politik inklusif dan membangun konsensus antar partai politik.

Hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Yin juga semakin terlihat jelas, dengan jajak pendapat menunjukkan rendahnya tingkat dukungan di semua lapisan masyarakat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours