Junta militer negara-negara Afrika barat sepakat bentuk konfederasi

JOHANNESBURG (ANTARA) – Para pemimpin pemerintahan militer tiga negara Afrika Barat, Mali, Burkina Faso, dan Niger mengukuhkan pembentukan konfederasi pada pertemuan tingkat tinggi (KTT) di ibu kota Niger, Niamey.

Ketiga pemimpin yang berkuasa melalui kudeta militer itu menandatangani deklarasi bersama pembentukan konfederasi dalam pertemuan pada Sabtu (6/7).

“KTT ini merupakan langkah penting menuju masa depan bersama,” kata pemimpin pemerintahan Burkina Faso Ibrahim Traore dalam pernyataan di media sosial X.

“Dengan membentuk konfederasi ‘Aliansi Negara-Negara Sahel’, kita bersama-sama akan mendapatkan dasar kemerdekaan sejati, jaminan perdamaian nyata dan pembangunan berkelanjutan,” kata Traore. Sahel merupakan wilayah yang membentang dari Samudera Atlantik hingga Tanduk Afrika.

KTT tersebut juga memperburuk hubungan antara ketiga negara dan Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS).

Sejak tahun lalu, tiga pemimpin junta mengancam akan mengeluarkan negaranya dari organisasi tersebut meskipun telah dilakukan upaya rekonsiliasi.

Hubungan ketiga negara dan ECOWAS memanas setelah kudeta militer Jenderal Abdurrahman Tiani di Niger berhasil menggulingkan Presiden Mohamed Basoum pada Juli tahun lalu.

Setelah kudeta, ECOWAS menjatuhkan sanksi terhadap para pemimpin militer Niger dan mengancam akan melakukan intervensi untuk memulihkan pemerintahan yang sah.

Para pemimpin rezim militer di Mali dan Burkina Faso, yang sebelumnya berkuasa di negaranya masing-masing melalui kudeta, menyatakan dukungannya terhadap Niger.

“AES (Aliansi Negara-negara Sahel) memiliki beragam potensi sumber daya alam yang jika dimanfaatkan dengan baik, akan menjamin masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Niger, Mali, dan Burkina Faso,” kata Traore.

Ketiga negara berpenduduk 72 juta jiwa itu pernah mengalami gejolak akibat kelompok teroris.

Konfederasi tersebut akan menyediakan platform bagi ketiga negara Afrika Barat untuk memperkuat kerja sama keamanan dan mengembangkan hubungan ekonomi yang lebih erat.

Sumber: Anadolu