Pemerintah serap dana Rp23 triliun dari lelang delapan seri SUN

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah memperoleh dana Rp23 triliun dari penjualan delapan kelompok Surat Utang Negara (SUN) pada 6 Agustus 2024.

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, Direktur Keuangan dan Pembangunan Perekonomian (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, nominal harga yang diajukan untuk penjualan ini mencapai Rp66,99 triliun.

Delapan set yang dijual adalah SPN03241106 (reissue), SPN12250807 (reissue), FR0101 (reissue), FRSDG001 (reissue), FR0103 (reissue), FR0098 (reissue), FR0097 (reissue). analysis102), dan FR0097 (pembukaan kembali). Penjualan dilakukan melalui sistem penjualan Bank Indonesia (BI).

Penyerapan terbesar dari seri FR0103 meraih Rp 10,65 triliun. Harga masuk kelompok ini ditetapkan sebesar Rp37,10 triliun dengan bobot rata-rata 6,81201 persen.

Harga selanjutnya adalah seri FR0101 yang meraih Rp 3,85 triliun dari opsi masuk Rp 10,63 triliun dengan return tertimbang 6,65971 persen.

Pemerintah meraih dana sebesar Rp2,6 triliun dari seri FR0098 yang mendapatkan entry award sebesar Rp5,53 triliun. Rata-rata return yang diraih kelompok ini sebesar 6,95950 persen.

Selain itu, Pemerintah juga mengambil pendanaan sebesar Rp2 triliun dari seri SPN12250807. Kelompok ini memiliki opsi penyertaan sebesar Rp4,84 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang sebesar 6,54840 persen.

Dari seri FR0097, Pemerintah memperoleh total Rp1,85 triliun dari opsi penyertaan sebesar Rp3,63 triliun dengan imbal hasil tertimbang sebesar 7,00948 persen.

Kemudian, dari rekening FR0102, Pemerintah mengambil dana sebesar Rp1,5 triliun dari biaya masuk sebesar Rp2,20 triliun. Rata-rata return yang diraih kelompok ini sebesar 7,01919 persen.

Saat ini, dari seri FRSDG001, Pemerintah telah meraih penyertaan sebesar Rp550 miliar dari opsi penyertaan sebesar Rp1,04 triliun dengan imbal hasil sebesar 6,70.000 persen.

Untuk seri SPN03241106, Pemerintah memutuskan tidak ikut pendanaan meski memiliki dana hibah di masa depan sebesar Rp 2,02 triliun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours