Menjelajahi ketenangan Tanjungpinang dan Bintan

Estimated read time 6 min read

Batam (ANTARA) – Pukul 13.00 WIB, kapal dari Pelabuhan Telaga Pungkor, Kota Batam, Kepulauan Riau langsung bertolak menuju Pelabuhan Sri Bintan Pora.

Pelabuhan Sri Bintan Pora menghubungkan Tanjung Pinang dengan pelabuhan di utara (Pelabuhan Lobam dan Pelabuhan Bulang Ling), Pelabuhan Tanjung Balai (Pulau Karimun) di barat, Pelabuhan Telaga Pungkor di Pulau Batam dan kepulauan lainnya. Sejauh selatan Pulau Linga dan Cinquep.

Pelayaran akhir pekan belum sepenuhnya dipesan hingga akhir Juli 2024. Masih ada kursi kosong tanpa penumpang, namun kapal melaju tepat waktu dan melintasi lautan dalam waktu 45 menit.

Karena cuaca cerah, para penumpang kapal feri dapat menikmati langit biru, hijaunya pepohonan di pulau-pulau penyeberangan, serta perahu nelayan, kapal penumpang, dan truk yang bergerak tanpa gangguan.

Suara mesin kapal dan suara deburan ombak yang memecah haluan kapal ibarat nyanyian dalam perjalanan menuju Pulau Riau, ibu kota provinsi tersebut. Anda dapat bersantai di tempat duduk Anda selama perjalanan. Jika ingin menikmati semilir angin laut, Anda bisa menaiki ombak di bagian belakang kapal, sehingga perjalanan selama 45 menit sangat mengasyikkan.

Bagi yang lupa sarapan bisa membelinya karena di kapal juga ada pedagang yang menjual makanan seperti mie instan berbahan dasar air dan kue ikan.

Jembatan Dompak membentang melintasi pelataran parkir Masjid An Noor di Pulau Dompak, Tanjung Pinang pada Sabtu (27/7/2024). (Antara/Leigh Rahmawat)

Penyelidikan

Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit, kapal bersandar di pelabuhan Sri Bintan Pora. Suasana akhir pekan di pelabuhan cukup ramai dan penuh penumpang, namun tanpa klakson dan teriakan orang, semuanya sinkron.

Tak jauh dari pelabuhan terdapat alun-alun kota yang di dalamnya terdapat monumen ikonik gong gong, makanan khas masyarakat nusantara Malaysia.

Gonggong merupakan salah satu produk seafood yang menjadi favorit semua wisatawan yang datang ke Kepri. Restoran seafood di Batam menyajikan hidangan hewani ini selain yang bisa Anda makan di Tanjung Pinang.

Untuk menjelajahi kota Tanjung Pinang dan Bintan, para solo traveller (solo traveller) yang belum memiliki kenalan atau kerabat di Pulau Penang tidak perlu khawatir karena Anda bisa menanyakan segala kebutuhannya di mesin pencari Google. Termasuk sewa mobil.

Harga sewa mobil di lokasi ini ramah di kantong atau tidak jauh berbeda dengan daerah lain, seperti mobil 24 jam seharga Rp 200.000, tanpa bahan bakar. Cukup isi ulang Rp 200k dan Anda dapat berkeliling Tanjung Pinang dan Bintang selama 48 jam.

Menyewa sepeda motor juga relatif murah, yakni 100.000 rubel. Wisatawan yang ingin membawa kendaraan sendiri bisa menuju Tanjung Pinang dan Bintang dengan menggunakan sepeda motor atau mobil.

Wisatawan atau wisatawan tidak perlu repot dengan makanan, karena di Tanjung Pinang terdapat banyak restoran atau kafe, meski tidak sebanyak di Kota Batam. Masakannya bervariasi, dengan spesialisasi makanan laut dan masakan Indonesia.

Sabtu (27/7/2024) Sunset terlihat dari Jembatan Dompak I yang menghubungkan Kota Tanjung Pinang dengan Pulau Dompak. (Antara/Leigh Rahmawat)

Kota yang dijuluki Kota Gurindam ini dapat diakses oleh para tamu melalui aplikasi seluler yang menawarkan layanan pemesanan hotel. Ada banyak rekomendasi akomodasi untuk 3 orang seharga 300.000 rubel per hari.

Kota Gurindam pun menampakkan pesonanya di malam hari. Di Tanjung Pinang, Anda bisa mengunjungi Jembatan I Dompa yang menghubungkan Kota Tanjung Pinang dengan Pulau Dompa yang merupakan pusat kantor pemerintahan Kepulauan Riau.

Jembatan sepanjang 1,5 kilometer ini dibangun pemerintah Kepulauan Riau pada tahun 2007 dan selesai pada tahun 2015. Ratusan miliar rupee dikeluarkan untuk pembangunan jembatan ini.

Jembatan berarsitektur Malaysia ini menjadi daya tarik sore hari. Langit berwarna keemasan saat matahari terbenam, dan pemuda Tanjung Pinang berlatih menggunakan Jembatan Man Dompa. Selain udaranya yang segar, semilir angin laut yang berbau tropis, dan lalu lintas yang tidak padat, sehingga wisatawan dapat berolahraga dengan nyaman.

Di ujung jembatan di Pulau Dompa terdapat Masjid Dewa Cahaya yang diyakini penduduk setempat menyerupai Bosphorus Turki. Dari halaman masjid terlihat pemandangan jembatan I Dompa yang membentang di dua distrik tersebut.

Pengunjung berkumpul di Pusat Kuliner Akaw Panggang Lembu Riau Tangjungpinang pada Sabtu (27/7/2024). (Antara/Leigh Rahmawat)

Saya puas menyaksikan matahari terbenam dari Jembatan Dompa dan malam pun tiba. Selain itu, Tanjung Pinang menawarkan pusat jajanan kaki lima yang sibuk bernama Pangang Lembu, yang populer di malam hari.

Akaw Panggang Lembu Tanjung adalah restoran gourmet, makanan ringan, dan outdoor yang terletak di jantung Kota Penang. Luasnya sebesar lapangan tenis. Akaw dulunya berlokasi di Jalan Pos Tanungpinang, namun sejak tahun 90an pindah ke lokasi baru di Jalan Panggang Lembu sehingga namanya diubah menjadi Akaw Panggang Lembu.

Pada tahun 2023, Pemprov Kepri akan melakukan revitalisasi Aku Panggang Lembu, mempercantik dan menambah fasilitas seperti toilet pria dan wanita yang terpisah dari yang tadinya dua, kini menjadi empat.

Beragam makanan dan minuman dalam berbagai penyajian dijajakan di Akaw Panggang Lembu, malam ini yang buka hanya sate, nasi goreng, steak, dll. Minumannya pun beragam, mulai dari kopi Itami, teh millet, aneka es, hingga es tebu. Harga mulai dari 15.000 rubel.

Gubernur Kepri Ansar Ahmed mengatakan, pendirian Akaw Panggang Lembu bertujuan menjadikan kawasan itu sebagai salah satu destinasi wisata kuliner utama di Tanjung Pinang.

Berikut beberapa masakan Melayu yang wajib dicoba untuk dijual. Makanan yang terbuat dari tepung sagu, dicampur dengan makanan laut seperti sagu, kobo, kerang, kerang, dan sayuran seperti kubis atau daun salam. Lendot dengan rasanya yang lezat namun sedikit pedas dapat dijadikan sebagai makanan pembuka dan hidangan pembuka.

Minggu (28/7/2024) Monumen Tanjak di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. (Antara/Leigh Rahmawat)

Bintan itu indah

Berkunjung ke Tanjung Pinang belum lengkap rasanya tanpa berkunjung ke Bintan yang bisa ditempuh melalui jalur darat dalam waktu kurang dari 1 jam.

Jalan Bintan memang tidak terlalu ramai namun tetap harus menaati rambu lalu lintas. Selain terkenal dengan resor mewahnya, pantainya pun tak kalah menarik.

Destinasi wisata Gurun Telaga Bru Desa Busang hanya dengan membayar Rp 10.000 per orang, anda sudah bisa menyaksikan keindahan pasir berupa gurun pasir dengan danau berwarna biru ditengahnya.

Tempat wisata ini cukup Instagram. Berada di tempat ini seperti berada di Timur Tengah, kering, pohon sedikit, dan matahari cukup terik, sehingga traveler harus mengharapkan cuaca panas.

Pihak pengelola juga menyediakan selfie booth, sewa ATV 150.000 rubel untuk domestik dan 300.000 rubel untuk turis asing selama 30 menit.

Selain gurun pasirnya, Binta Telaga juga terkenal dengan pantainya yang indah yaitu Pantai Trichora dan Pantai Lagoi yang dapat dikunjungi gratis untuk umum. Hamparan pasir di Pantai Trikora merupakan komunitas yang penuh dengan gubuk-gubuk yang disewakan kepada wisatawan. Selain menikmati masakan ala pantai, Anda juga bisa menghabiskan waktu bermain pasir dan mengejar ombak.

Setelah menjelajahi Tanjung Pinang dan Bintang, wisatawan bisa berburu oleh-oleh dan oleh-oleh khas daerah tersebut. Otak-Otak dicampur dengan olahan tepung atau ikan cincang atau cumi dan daun bawang dan dimasak di atas panggangan arang. Otak ini dibungkus dengan daun kelapa.

Harga satuan adalah dari 1500 hingga 2500 rubel per paket. Dengan pembelian Rp 50.000, Anda akan mendapatkan 35 Otak-Otak berbagai rasa tergantung selera pembeli. Otak hanya bertahan 1 hari pada suhu ruangan. Yang terbaik adalah menghabiskannya dengan cepat. Rasanya lebih enak jika dicicipi panas.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours