Prospek Kerja Sama Pertahanan Indonesia-UEA

Estimated read time 11 min read

Nama MBZ yang artinya Syekh Mohammed Bin Zayed sudah tidak asing lagi di telinga pengendara yang berkendara di jalan raya kawasan Jakarta-Chikampek. Nama Putra Mahkota Abu Dhabi menambah panjang jalan sepanjang 36,84 km dan menjadi pintu gerbang pariwisata kota Jawa Timur hingga Jawa Barat dan tujuan Jakarta.

Baca juga: Kunjungan Jokowi ke UEA Soroti Banyak Langkah Kerjasama Kedua Negara

Nama Tol Elevated MBZ yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 12 Desember 2019 menggantikan nama Tol Jakarta-Cikampek II Elevated merupakan penghormatan kepada Uni Emirat Arab (UEA) yang tetap menjaga politiknya. hubungan dengan Indonesia selama 45 tahun.

Selain jalan tol yang tinggi, nama MBZ di Indonesia juga merupakan salah satu masjid yang indah, indah dan indah di kota Solo yaitu Masjid Agung Syekh Zayed. Masjid hadiah kepala yang merupakan contoh Masjid Agung Syekh Zayed di Abu Dhabi yang diresmikan Presiden Jokowi dan MBZ pada Januari 2022. Kini masjid kebanggaan masyarakat Solo itu kian tenar. . wisata religi.

Keberadaan koridor keuangan MBZ dan masjid memang menjadi indikasi sejauh mana hubungan kedua negara. Kedua bangunan ini bisa disebut sebagai monumen yang menunjukkan betapa kuatnya hubungan Indonesia dan UE, tidak hanya dari segi keteraturan hubungan diplomatik, namun juga dari segi kualitas dan kepercayaan yang tinggi terhadap ‘pusat setiap kota’.

Monumen kedekatan Indonesia dengan UEA juga didirikan di Abu Dhabi. Modelnya berupa nama Jalan Presiden Joko Widodo yang disetujui oleh Syekh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan, anggota dan ketua Perusahaan Abu Dhabi. Berdasarkan laman menlu.go.id, nama jalan tersebut mencerminkan eratnya hubungan antara Indonesia dan UJEA, serta semacam penghormatan kepada Presiden Jokowi atas kemajuan hubungan kedua negara pada masa kepemimpinannya pemerintah. negara.

Belakangan ini hubungan Indonesia dan UEA diperkuat dengan disepakatinya kerja sama pertahanan kedua negara. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Menteri Pertahanan Letjen (Purn) M Herindra dan Komisi I DPR dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Rabu (19/06) di Gedung DPR RI, Senayan.

Menurut pernyataan Retno Marsudi, kerja sama pertahanan yang dilakukan UEA adalah menciptakan produksi bersama di industri pertahanan kedua negara, seperti produksi amunisi dan senjata api. Secara rinci, perjanjian tersebut mencakup pertukaran informasi, badan keamanan, dan peningkatan kapasitas. Perjanjian keamanan memang merupakan salah satu wujud dari berbagai aspek kerjasama dan hubungan sipil.

Namun dapat dipahami bahwa kerja sama pertahanan merupakan aspek terpenting dari semua kerja sama karena terjalinnya kepercayaan dan persahabatan yang tinggi. Terkait kerja sama Indonesia dan UEA, menarik untuk mengetahui bagaimana perkembangan kerja sama tersebut dan seberapa eratkah hubungan tersebut? Dan yang terakhir, bagaimana hubungan keamanan akan berjalan di masa depan?

Penerapan dua hubungan

Theodore A Couloumbis dan James H Wolfe dalam Pengantar Hubungan Internasional (1986) menjelaskan bahwa hubungan internasional adalah hubungan internasional yang berupa hubungan antara warga negara suatu negara dengan negara lain. Padahal, mereka bekerja sama atas dasar kepentingan nasionalnya. Jadi ada tujuan yang ingin dicapai. Apa tujuannya? Secara umum, kerja sama antara lain dapat mempererat persahabatan, menciptakan perdamaian dunia, meningkatkan kesejahteraan, memperluas angkatan kerja, meningkatkan kemajuan di berbagai bidang, memenuhi kebutuhan negara, mencegah konflik, memperkuat sektor pertahanan. . dan keamanan negara dan sebagainya.

Berbagai bidang kerja sama terus dikembangkan, termasuk kerja sama seperti Indonesia dan UEA. Hubungan kita dengan negara ini sungguh baru dibandingkan dengan banyak negara yang bersahabat dengan Indonesia. Pasalnya pada tahun 1976, terjalin hubungan internasional baru yang langsung membuka kedutaan besar di kedua negara.

Disebutkan dalam Wikipedia Selain hubungan kedua negara, kedua negara ini juga memiliki kerja sama yang lebih besar yaitu sesama anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Organisasi Bangsa-Bangsa, dan Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan. .Untuk Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Dalam kunjungannya, hubungan Indonesia dan UEA terjalin harmonis. Fakta ini terlihat pada masa kepemimpinan Presiden BJ Habibi.

Namun urgensi kerja sama semakin meningkat ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan sepakat menandatangani IUAE-CEPA (Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab) saat mereka bertemu di Istana Al Shatti. . , Abu Dhabi (07/01/2022).

Baca Juga: Panglima TNI Akui Keterlambatan Tentara UEA 2 Tahun

Perjanjian kerja sama ini mencakup beberapa program seperti protokol kerja sama dengan industri pertahanan dan pembelian peralatan militer serta kontrak pembelian platform pendaratan (LPD) antara PT PAL Indonesia dan Angkatan Laut UEA. Di bidang keamanan, komitmen dan kerja sama terjalin dengan baik. Yang terpenting adalah kontrak pembelian beberapa kapal LPD (Landing Platform Dock). Perjanjian akuisisi yang ditandatangani pada 1 Juli 2022 bernilai AED 1,5 miliar (US 408,32 juta).

Rencananya kapal serba guna sepanjang 163 meter itu akan mulai dibangun pada tahun 2024 dan diserahkan kepada Angkatan Laut UEA lima hingga enam tahun kemudian. Konstruksi akan mencakup Marakeb Technologies LLC. Perusahaan UEA di wilayah tersebut akan fokus pada Sistem Manajemen Tempur (CMS) dan Marakeb Technologies LLC telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengkonsolidasikan kolaborasi mereka.

PT Pindad (Persero) dan Calidus LLC juga menjalin kerja sama pada Juni 2022. Kedua perusahaan pertahanan tersebut akan bersama-sama memproduksi produk kendaraan militer 8×8. Melalui kerja sama ini, PT Pindad memperluas kemampuan teknologinya, khususnya dalam pengembangan produk lapis baja 8×8 kendaraan untuk digunakan di gurun dan perlawanan balistik.

Selain PT Pindad, Calidus LLC yang memiliki kemampuan mengembangkan dan memproduksi teknologi pesawat terbang dan kendaraan darat juga mendukung PT Dirgantara Indonesia (DI) dalam penjualan pesawat CN235 dan N219, serta pengembangan model pesawat penyempurnaan. N219 dan BLA PRIA Elang Hitam. Mereka juga berkolaborasi dengan paket layanan teknik, desain, dan penerbangan untuk setiap pengembangan produk yang dilakukan bersama

Sebelumnya, PT Pindad bekerja sama dengan Caracal dari Edge Group UAE. Kedua perusahaan sepakat untuk bersama-sama memproduksi berbagai senjata, termasuk senapan AR15 berbasis CAR 816, untuk mendukung persenjataan pasukan khusus Indonesia. Banyak produk seperti komponen barel yang diproduksi di PT Pindad.

Mereka bersama-sama memproduksi senapan mesin PT Pindad SM3 5.56mm untuk digunakan militer UEA dan dipasarkan di Timur Tengah. PT Pindad telah menjalin hubungan persahabatan dengan UEA. BUMN penting ini selama ini menjadi salah satu pemasok senjata bagi angkatan bersenjata Tanah Air. Pada tahun 2017 misalnya, PT Pindad mendapat kontrak produksi amunisi sebanyak 100 juta butir.

Sejak perjanjian IUAE-CEPA, kerja sama pertahanan khususnya dalam pengembangan infrastruktur pertahanan bersama telah menunjukkan kemajuan. Pada Mei 2024, PT Pindad menandatangani Head of Agreement (HoA) dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Perusahaan Industri Pertahanan UEA, Lahab. Perjanjian tersebut ditandatangani pada 20 hingga 21 Mei 2024 dalam acara Pekan Bisnis Indonesia-UEA di Ritz Carlton, Bali.

Melalui perjanjian ini, PT Pindad berkontribusi dalam meningkatkan kerja sama kedua negara di bidang pertahanan dan keamanan khususnya persenjataan. Secara khusus, kedua perusahaan berinvestasi di bidang metalurgi, peralatan senjata untuk mendukung program rudal. Selain itu, nota kesepahaman tersebut juga mencakup kerja sama di bidang bom udara standar NATO. Pada saat yang sama, PT Pindad mengadakan pertemuan dengan tiga perusahaan keamanan UEA yakni Tawazun, Lahab, Caracal dan EDGE Group untuk membahas berbagai jenis kerja sama di bidang keamanan.

Semakin berkembang pada masa Prabowo

“Hubungan Indonesia dan UEA dapat terus berkembang dan berkembang seiring dengan keinginan kedua negara untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk keamanan,” kata Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat bertemu dengan MBZ di Istana Al Shatti. Senin (13/5/2024).

Pernyataan ini secara langsung menegaskan kembali komitmen dan niat Indonesia dan UEA untuk memperkuat kerja sama yang telah terjalin. Pertemuan yang menghadirkan calon presiden – yang hadir bersama Wakil Presiden Jibran Rakabuming Raka – menunjukkan adanya perbedaan level dalam hubungan keamanan Indonesia dan pintu peningkatan kerja sama di masa depan.

Baca Juga: Memahami Tujuan Kerjasama Indonesia

Dalam pertemuan terakhir pemimpin kedua negara, sebelum pemerintah DPR menyetujui perjanjian kerja sama Indonesia-UEA, Prabowo-MBZ sepakat untuk melakukan kegiatan pertahanan berupa latihan militer bersama, latihan pertukaran militer, dan latihan tim pertahanan. masing-masing negara. peralatan teknis. Keduanya bertukar pandangan mengenai berbagai isu regional dan internasional terkait kepentingan pribadi.

Saat itu, UEA menganugerahkan Zayed Medal kepada Prabowo sebagai bentuk apresiasi atas inisiatifnya membangun hubungan baik melalui kunjungan tersebut. UEA meyakini bahwa Prabowo tulus dalam mendorong hubungan bilateral antara UEA dan Indonesia. MBZ juga berharap hubungan strategis dapat terus terjalin demi kesejahteraan kedua negara.

Selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo menunjukkan kemampuannya dalam meningkatkan kerja sama pertahanan di UEA. Tercatat, setelah ia mendapat hak menduduki jabatan tersebut pada periode Kabinet Indonesia 2019-2024, ia banyak menandatangani perjanjian dengan UEA. Pada tahun 2019 misalnya, Prabowo Subianto menandatangani perjanjian kerja sama keamanan dengan Mohamed Ahmed Al Bovardi dari UEA. Penandatanganan ini merupakan kelanjutan dari letter of Intent (LoI) yang ditandatangani kedua belah pihak di Bogor pada Juli 2019.

Dijelaskan Humas Kemhan, selain untuk memperkuat diplomasi pertahanan untuk menghadapi situasi global yang semakin sulit, kunjungan tersebut juga untuk mengkaji pembelian alutsista yang dibutuhkan Indonesia, khususnya untuk mencapai tujuan penyelenggaraan alutsista. energi minimum yang diperlukan (MEF). Sementara itu, Menteri Pertahanan Mohammed bin Ahmed Al Bawardi menunjukkan penerimaannya terhadap Prabowo sebagai sahabat dengan mengajak Prabowo berbicara di padang pasir dan meminta mantan Danjen Kopassus menyerahkan elang Menteri Pertahanan UEA untuk berburu.

Selain itu, pada tahun 2022, di sela-sela menghadiri World Defence Show 2022 di Riyadh, Arab Saudi, Prabowo kembali bertemu dengan Menteri Mohammed Ahmed Al Bovardi untuk membahas kelanjutan kerja sama di bidang pertahanan. Fokus diskusinya meliputi industri keamanan dan sektor pendidikan. Langkah ini merupakan kelanjutan dari Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama antara Kementerian Pertahanan RI dan Kementerian Pertahanan UEA yang ditandatangani pada Februari 2020 di Abu Dhabi, mengenai kerja sama perencanaan strategis bersama di bidang Pertahanan. (JDCP). yang merupakan pelaksanaan izin pengertian.

Banyak bidang kerja sama pertahanan kedua negara yang disepakati dalam perjanjian tersebut antara lain kerja sama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta industri pertahanan, pembangunan kemampuan termasuk sumber daya manusia, serta pertukaran informasi dan gagasan mengenai kepentingan kedua negara di bidang pertahanan. kepentingan kedua negara. pertahanan dan keamanan.

Melihat kerja sama Indonesia dan UEA pasca periode kedua Jokowi, dapat disimpulkan terdapat perkembangan dan kekuatan yang signifikan dibandingkan masa lalu, termasuk periode pertama pemerintahan Jokowi (2014-2019). Situasi ini mencerminkan orientasi politik luar negeri dan pertemuan kepentingan nasional kedua negara yang bersifat mendukung dan menguntungkan.

Baca juga: Teratas! Prabowo dan UEA Dukung Badan Keamanan, Pengamat: Hebat

Dari sisi politik masyarakat, perlu dipahami bahwa salah satu perubahan yang mendukung tercapainya kedua kubu ini adalah kedekatan yang terjalin antara Jokowi-MBZ, sehingga kerja sama yang dilakukan terkesan kurang wajar. di akhir perjanjian IUAE-CEPA, tapi persahabatan. Rasa hormat yang diberikan setiap presiden kepada rekan-rekannya merupakan bukti kuatnya persahabatan.

Di antara berbagai kerja sama yang tertuang dalam perjanjian IUAE-CEPA, tidak dapat dipungkiri bahwa kerja sama di bidang keamanan merupakan yang paling menonjol. Selama hampir lima tahun menjabat Menteri Pertahanan, Prabowo bekerja keras menggalang dukungan hingga ia menerima Zayed Medal dari negara kaya minyak itu.

Yang tak kalah penting, kerja sama ini berlangsung secara terang-terangan, dan bukti kerja sama antara industri alutsista dan kedua belah pihak seperti PT PAL, PT Pindad, dan PT DI dari Indonesia menunjukkan bahwa mitranya adalah Marakeb Technologies LLC, Calidus LLC. , Caracal, Grup Edge, Tawazun dan Lahab. Kerja sama yang dibangun semakin banyak, tidak hanya penjualan alutsista saja, namun juga kerja sama pasar, transfer teknologi (ToT), kerja sama riset, dan produksi bersama.

Ambisi Prabowo sebagai presiden terpilih saat ditemui MBZ ditegaskan dalam pertemuan di Istana Al Shatti, Abu Dhabi, Senin (13/5/2024), menegaskan tindak lanjut kedua negara akan terus berlanjut dan diperkuat. Bahkan, arah kerja sama pertahanan kemungkinan akan semakin luas dan akan memanfaatkan berbagai peluang lainnya.

Mendukung dan memperluas bidang kerja sama pertahanan khususnya untuk kebutuhan infrastruktur pertahanan, dimana setiap negara mempunyai keunggulan kompetitif dalam kemampuan infrastruktur teknologi pertahanan. Kemampuan teknologi UEA tidak bisa dianggap remeh karena negara tersebut mendukung banyak negara maju, termasuk Israel.

Baca juga: Kerja Sama, RI-UEA Targetkan Nilai Perdagangan Naik 3 Kali Lipat

Pada tahun 2021 misalnya, Edge Group akan bekerja sama dengan Israel Aerospace Industries (IAI). Mereka sepakat untuk membangun kapal selam modular berkinerja tinggi, 170M, yang dapat digunakan untuk keperluan militer dan komersial. Bagi militer, alat keamanan ini dapat digunakan untuk penelitian, penelitian, penelitian, penelitian ranjau, penelitian dan platform untuk beberapa jenis pesawat. Kapal tersebut bahkan dirancang untuk mampu melakukan tugas-tugas termasuk deteksi kapal selam dan peperangan anti kapal. Sedangkan untuk keperluan komersial, kendaraan tersebut dapat digunakan untuk eksplorasi minyak dan gas.

Informasi yang didapat di UEA kemungkinan ada kaitannya dengan PT PAL yang sedang merancang kapal selam otonom (KSOT) yang dirancang sepanjang 25 meter. PT PAL mendukung KSOT untuk operasi pemadaman kebakaran dan pengambilan keputusan dengan bantuan AI. Untuk tenaganya, kendaraan tempur bawah air ini dilengkapi dengan rudal, sensor, dan alat pelacak.

Mengintegrasikan kemampuan ini dapat mencapai tujuan kedua negara untuk meningkatkan kemandirian keamanan. Di sisi lain, hak finansial yang tidak terbatas dari negara-negara Kesultanan seperti UEA dan Indonesia, hak asasi manusia yang notabene tidak kalah dengan negara-negara maju dalam industri pertahanan, penelitian yang berbeda dan produksi alutsista yang kooperatif akan menjadi hal yang sangat merugikan. mudah. (*)

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours