Mobil Listrik Boros Baterai? Jangan Panik, Begini Cara Biar Irit!

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Mobil listrik mengandalkan baterai sebagai sumber tenaga pengganti bahan bakar minyak (BBM). Untuk itu, Anda perlu mengetahui cara mengemudikan mobil listrik yang benar agar dapat menghemat baterai.

Mobil listrik yang beredar di pasaran di Indonesia memiliki jangkauan yang berbeda-beda, mulai dari 300 km hingga lebih dari 600 km.

Namun jika dikendarai secara ugal-ugalan, baterai bisa cepat terkuras.

Oleh karena itu, Hyundai Gowa selaku dealer mobil listrik di Indonesia menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi daya baterai:

1. Kebiasaan mengemudi. Mengemudi dengan kecepatan tinggi, cenderung mempercepat dan memperlambat, atau terlalu sering mengganti pedal gas dan rem.

2. Konsumsi energi tambahan. Penggunaan tenaga tambahan seperti AC, pemanas atau lampu juga dapat mempengaruhi jangkauan mobil listrik.

3. Kondisi berkendara. Cuaca, suhu dan medan. Jika Anda berkendara saat hujan deras atau suhu dingin, jangkauan daya yang tersedia akan berkurang. Perkiraan jarak tempuh juga akan berkurang saat berkendara di tanjakan atau jalan licin atau tidak rata.

4. Listrik. Tergantung suhu dan kondisi baterai (SOH) atau seberapa optimal kinerja baterai.

Sementara itu, pengemudi dapat menambah jarak tempuh dengan tenaga yang tersedia dengan cara mengemudikan kendaraan dengan mengikuti petunjuk di bawah ini:

1. Hambatan udara meningkat dengan cepat seiring dengan pergerakan kendaraan listrik yang lebih cepat, jadi hindari kecepatan berlebih untuk meningkatkan jangkauan dengan daya yang tersedia dan menghemat listrik.

2. Akselerasi cepat menghabiskan banyak energi berkendara dan perlambatan cepat membatasi pengereman regeneratif. Tekan dan lepaskan pedal akselerator secara bertahap saat melakukan akselerasi atau perlambatan untuk mempertahankan kecepatan.

3. Jika Anda terlalu sering menggunakan AC atau pemanas, baterai bertegangan tinggi akan menghabiskan terlalu banyak daya. Matikan AC atau pemanas jika tidak diperlukan.

4. Saat menggunakan AC atau pemanas, konsumsi energi akan berkurang jika Anda memilih mode resirkulasi daripada mode udara segar. Mode Segar memerlukan banyak energi, karena udara luar harus dipanaskan atau didinginkan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours