Putin Ancam Produksi Senjata Nuklir Lagi, Ini Respons Jerman

Estimated read time 2 min read

BERLIN – Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan mencabut moratorium dan melanjutkan produksi senjata nuklir. Ancaman tersebut merupakan respons atas keputusan Amerika Serikat (AS) yang mengerahkan rudal jarak jauh, termasuk Tomahawk, di Jerman mulai tahun 2026.

Pemerintah Jerman menyatakan Berlin tidak akan terancam oleh ancaman Putin.

“Kami tidak terancam dengan pernyataan seperti itu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Sebastian Fischer dalam konferensi pers AFP, Senin (30/7/2024).

Pada awal Juli, Washington dan Berlin meluncurkan rudal jelajah Tomahawk. Washington dan Berlin telah mengumumkan bahwa penempatan reguler rudal jarak jauh AS, termasuk SM-6 dan rudal hipersonik, akan dimulai pada tahun 2026.

Putin mengatakan pada hari Minggu bahwa Rusia akan kembali memproduksi senjata nuklir jarak menengah jika rencana Amerika dan Jerman tidak dilaksanakan.

“Kami akan menganggap diri kami dikecualikan dari moratorium sepihak yang sebelumnya diberlakukan terhadap pengembangan kemampuan serangan jarak menengah dan pendek,” kata Putin pada parade angkatan laut di St. Petersburg.

Putin mengatakan bahwa pengembangan beberapa sistem serupa di Rusia kini berada pada tahap akhir.

“Dengan mempertimbangkan aktivitas satelit-satelitnya di Amerika Serikat, Eropa, dan belahan dunia lainnya, kami akan mengambil langkah serupa dalam pengembangannya,” lanjut Putin.

Rudal-rudal tersebut, yang memiliki jangkauan 500 hingga 5.500 kilometer (antara 300 dan 3.400 mil), merupakan bagian dari Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF), sebuah perjanjian pengendalian senjata yang ditandatangani oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet pada tahun 1987.

Namun, baik Washington maupun Moskow menarik diri dari Perjanjian INF pada tahun 2019, karena saling menuduh melakukan pelanggaran.

“Rudal jenis ini telah dikembangkan dan digunakan oleh Rusia sejak lama,” kata Fischer.

“Apa yang kami rencanakan sekarang adalah respons untuk mencegah penggunaan senjata-senjata ini terhadap Jerman atau sasaran lainnya,” katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours