Warga diimbau waspadai kebakaran di tengah fenomena cuaca panas

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dinas Penanggulangan dan Penyelamatan DKI Jakarta (Gulkarmat) mengimbau masyarakat mewaspadai ancaman kebakaran saat cuaca panas ekstrem dan melakukan tindakan pencegahan.

Meski cuaca di Indonesia tidak panas, masyarakat harus selalu waspada terhadap bahaya kebakaran, kata Satriadi Gunawan, Direktur Gulkarmat DKI Jakarta.

Satriadi menjelaskan, Indonesia mempunyai iklim yang panas akibat perubahan iklim.

Berdasarkan laporan BMKG, karakteristik gelombang panas tersebut merupakan akibat dari radiasi matahari tampak yang merupakan siklus konstan dan terjadi setiap tahun.

Ia menjelaskan, kenaikan suhu dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat dengan menggunakan lebih banyak listrik selama musim panas.

Meningkatnya penggunaan listrik ilegal juga ditengarai dapat membuat perangkat elektronik, kabel, dan peralatan listrik lebih rentan terhadap gangguan atau korsleting.

Untuk itu, pihak meminta masyarakat untuk selalu melakukan tindakan pencegahan kebakaran, termasuk mematikan dan menurunkan kabel listrik di dalam rumah jika tidak digunakan.

Selain itu, jangan biarkan peralatan listrik terbuka atau diam.

Warga juga diimbau untuk menghindari penggunaan colokan listrik di dekatnya, gunakan peralatan listrik sesuai standar.

Selain itu, jangan membakar sampah atau merokok sembarangan karena dapat menimbulkan kebakaran dan jangan biarkan kompor menyala saat memasak dan matikan kompor saat ingin keluar rumah.

Satriadi menambahkan: “Untuk pemadaman kebakaran dan penyelamatan, hubungi 112 (Jakarta Siaga) atau pemadam kebakaran.”

Sejak pertengahan tahun terjadi kebakaran di Jakarta.

Ayam Merah membakar 18 bangunan di SDN 01 Pondok Bambu, Jakarta Timur pada Juli lalu.

Baru-baru ini, 3.019 jiwa dari 1.050 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi akibat kebakaran yang melanda Desa Jalan Remaja 5, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan.

Kebakaran tersebut disebabkan oleh pipa pendek saat memasang telepon di sebuah rumah.

Di sisi lain, kebakaran terbaru di Rumah Sakit Umum Pertamina (RSPP), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, disebut-sebut disebabkan oleh aliran listrik, pada Senin (26/8).

Sebanyak 86 petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan berhasil memadamkan api di RSPP, Kebayoran Baru.

Kebakaran terjadi sekitar pukul 13.30 WIB, diduga akibat korsleting listrik.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours