Dampak Seruan Boikot, Starbucks Malaysia Rugi Rp135 Miliar

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Berjaya Food Bhd (BFood), yang memiliki dan mengoperasikan waralaba Starbucks di Malaysia, melaporkan kerugian kuartal keempat dalam laporannya tertanggal 30 Juni 2024. Kerugian Starbucks Malaysia disebabkan oleh sentimen konsumen atas konflik tersebut. Timur Timur. .

Anak perusahaan Berjaia Corporation Bhd melaporkan rugi bersih sebesar 38,2 juta ringgit (setara dengan US$8,8 juta atau 135 miliar rupiah) untuk tiga bulan yang berakhir pada bulan Juni. Terhadap keuntungan 17,28 juta ringgit tahun lalu. Penjualan turun lebih dari setengahnya.

“Pendapatan dan kerugian sebelum pajak yang jauh lebih rendah pada kuartal ini terutama disebabkan oleh sentimen terkini mengenai konflik Timur Tengah,” Berjaya Food seperti dikutip Bangkok Post dalam laporannya, Selasa (28/08/2024). .

Berjaia Food melaporkan kerugian bersih sebesar 91,5 juta ringgit dan penurunan pendapatan sebesar 35% untuk setahun penuh yang berakhir pada bulan Juni. Selain konflik di Timur Tengah, perusahaan mengaitkan kinerja buruk tersebut dengan kerugian satu kali akibat divestasi seluruh sahamnya di Jolibean Foods Pte Ltd pada bulan November.

Pada Juni 2023, Berjaya memiliki 393 kedai Starbucks di seluruh Malaysia, menurut laporan tahunan terbaru. Perusahaan ini mengoperasikan restoran dengan merek Kenny Rogers Roasters serta kafe dengan merek Paris Baguette.

Tidak hanya Starbucks, merek makanan cepat saji di Amerika Serikat juga menghadapi tantangan di beberapa kawasan di negara Asia, Timur Tengah, dan Eropa Tengah. Menyerukan boikot terhadap merek tersebut karena hubungannya dengan Israel.

McDonald’s, misalnya, menjadi sasaran boikot setelah serangan 7 Oktober di Israel yang memperlihatkan foto dan video di media sosial yang menunjukkan tokonya menyajikan makanan untuk tentara negara tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours