Rektor Untar Dorong Inklusivitas Budaya dalam Pendidikan, Raih Pengakuan di QS Rating

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Universitas Tarumangara (Untar) menegaskan komitmennya dalam mengedepankan inklusivitas. Khususnya dalam keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Bentuk konkrit dari komitmen tersebut adalah dengan dilaksanakannya acara wisuda dengan tema budaya dari berbagai daerah. Selalu di Indonesia

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pengalaman siswa; Namun juga menambah nilai Untar dalam pemeringkatan perguruan tinggi dunia, seperti QS rating.

Baca Juga: Untar Berkelas Dunia Puncaki Daftar Universitas Terbaik

Rektor Untar, Profesor Augustinus Poorna Irwan, mengatakan Untar dibangun oleh sebuah yayasan dengan misi pendidikan, kesehatan, dan kebudayaan. Untar harus komprehensif. Dengan menerima mahasiswa dari berbagai kalangan tanpa batasan penting bagi pengembangan sumber daya manusia secara luas,” kata Profesor Augustine.

Karena siswanya berasal dari negara yang berbeda. Dengan latar belakang budaya yang beragam, Untar memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan potensi sesuai dengan latar belakang budayanya. “Ini meningkatkan lingkungan akademik dan hubungan antara siswa dan guru. Hal ini pada akhirnya akan memperkuat proses pembelajaran di Untar,” imbuhnya.

Baca selengkapnya: Leadership Talk 2G di Untar: Kunci sukses pendidikan tinggi adalah reputasi

UNTAR mendukung pengembangan kapasitas mahasiswa melalui berbagai kegiatan. Unit Kegiatan Mahasiswa UKM meliputi Kebudayaan, Agama, Bahasa, Seni dan Olahraga yang diselenggarakan dua kali dalam setahun. Ia juga selalu menampilkan budaya yang berbeda dengan seluruh Indonesia. “Ini adalah cara kami membantu pemerintah memperkuat budayanya. Dan mendidik mahasiswa menjadi intelektual yang berbudaya,” kata Prof Augustine.

Komitmen Untar terhadap inklusi telah diakui dalam pemeringkatan QS, dimana Untar mendapatkan penghargaan bintang 4, “Inklusi di Untar hadir tanpa hambatan. Dan semua orang mendapat kesempatan yang sama. Baik itu pelajar normal, pelajar difabel, maupun masyarakat berkebutuhan khusus,” jelasnya.

Untar diakui sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mendapat penghargaan bintang 4 berdasarkan pemeringkatan QS.

Pemeringkatan didasarkan pada beberapa indikator termasuk pengajaran, internasionalisasi dan fasilitas. Kesiapan Alumni Bidang Seni dan Budaya Pengembangan Akademik Akuntansi dan Keuangan serta Keterbukaan/Inklusivitas Anatar mendapat peringkat tertinggi atau bintang lima pada kategori Kesiapan Karir Alumni. (Kemampuan Kerja) dan Keterbukaan/Inklusivitas (Cakupan)

Baca Juga: HalalbiHalal Kenalkan Budaya Untar Cirebon PM: Tradisi Jaga Silaturahmi

Profesor Augustinus juga menegaskan kebijakan Untar tidak diskriminatif. Dengan memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang. Asalkan mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku di universitas tersebut. “Kami memfasilitasi semua pihak yang ingin bersama-sama mengembangkan dan membangun kehidupan budaya yang baik,” tutupnya.

Dengan demikian, Untar tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan saja. Namun juga mengarah pada integrasi budaya. Yang memberikan manfaat luas kepada pelajar dan masyarakat

Pada setiap wisuda biasanya Untar mengusung tema yang berbeda-beda sesuai dengan budaya Indonesia, misalnya saja pada wisuda ke 83 yang dilaksanakan pada bulan Mei 2024, Untar membawakan tema

Banyak dekorasi khas Maluku yang menghiasi acara wisuda Antar yang digelar di auditorium Jakarta Convention Center (JCC).

Wisuda Antar pernah memegang rekor MURI sebagai wisuda bertema budaya nusantara yang paling lama berlangsung. Wisuda ke-81 ini menyoroti keunikan budaya Yogyakarta.

Upaya Untar dalam memperkuat kebudayaan Indonesia mendapat dukungan dari banyak pihak. Gubernur Bali I Wayan Koster menghadiri wisuda Untar ke-80, menyoroti budaya Bali saat itu.

Kepemimpinan Augustinus juga diakui oleh Profesor Tony Tohrudin, Kepala LLDKT Wilayah III Jakarta. Hal ini merupakan indikasi bahwa kepemimpinan Perdana Menteri berkualitas tinggi.

“Ada 19 prodi Untar yang terakreditasi tingkat Unggul. Lalu ada kursus internasional (sertifikasi) yang indikatornya berasal dari sertifikasi khusus,” ujarnya.

Selain itu, mendorong dosen dan mahasiswa untuk berpartisipasi dalam proses penelitian juga patut diapresiasi. Kerja sama dengan organisasi lokal dan asing juga meningkat. dan juga mendapat pujian dari LL.D.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours