Platform Teknologi Kemendikbudristek Percepat Digitalisasi Pendidikan

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkomitmen mempercepat pertukaran pendidikan, salah satunya dengan memperkuat lingkungan pendidikan melalui pemanfaatan berbagai platform digital, khususnya pada pendidikan dasar dan menengah.

Forum Merdeka Mengajar (PMM), Rapor Pendidikan, Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah), dan Rencana Aksi dan Anggaran Sekolah (ARKAS) merupakan contoh empat layanan digital yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Forum-forum ini mendukung efektivitas proses pembelajaran, memfasilitasi pengelolaan dan pengendalian pendidikan, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran sekolah.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadeem Anwar Makram mengatakan bahwa teknologi membantu pengembangan dan pertumbuhan pendidik dan staf.

“Sekolah itu seperti organisasi. Budaya belajar hanya tercipta jika sumber daya manusianya baik. “Untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia, kami menciptakan platform teknologi yang meningkatkan kapasitas dan efisiensi guru dan staf,” ujarnya di Jakarta.

Misalnya, Forum Merdeka Mengajar (PMM), yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, membantu guru secara bebas berpartisipasi dalam kursus pelatihan dan program pengembangan keterampilan.

“Mereka bisa meningkatkan keterampilannya secara mandiri. Ada ribuan modul yang tersedia. Guru juga bisa membentuk komunitas belajar bersama guru lainnya.” Misalnya masyarakat di Pulau Jawa bisa membentuk komunitas atau belajar bersama guru lain di Papua,” ujarnya.

Begitu pula dengan rapor akademik Indonesia yang diperkenalkan di episode ke-19 Merdeka Belazar. Forum ini menyajikan laporan penilaian nasional yang komprehensif, memberikan analisis lintas sektoral untuk unit pendidikan dan regional.

Rapor akademik berfungsi sebagai alat refleksi dan identifikasi yang memungkinkan satuan akademik menyusun strategi perbaikan berdasarkan data. Mendikbud mengklarifikasi, forum tersebut dirancang untuk meningkatkan pendidikan berbasis data.

Berdasarkan data, pada bulan Maret 2024, seluruh pemerintah daerah telah memiliki akses terhadap rapor pendidikan, dan 90 persen diantaranya menggunakan informasi tersebut untuk perencanaan dan penganggaran berbasis data.

Demikian pula untuk satuan pendidikan, lebih dari 350.000 satuan pendidikan di Indonesia memiliki akses terhadap rapor pendidikan, dan hampir 90% telah menggunakannya untuk meningkatkan berbagai indikator pendidikan.

Eri Anggerianto, Kepala SD Negeri 14 Sijuk, mengatakan: “Saya sangat terbantu dengan data prestasi sekolah dan standar yang ada di Rapor Pendidikan sehingga saya dan guru bisa menentukan apakah kami bisa memenuhi standar mereka. , Kabupaten Belitung, sekaligus Ketua Komunitas Belajar Klaster Kepang Dua.

Ketua Pendidikan Luar Biasa (SLB) Jakarta 1 Deid Karniasiah mengatakan, dengan adanya rapor pendidikan, proses penilaian pendidikan mendapat perhatian lebih. “Dituliskan akar permasalahannya dan rekomendasi perbaikannya, misalnya peningkatan kapasitas guru,” ujarnya.

Tak hanya itu, platform teknologi seperti SIPLah dan ARKAS dirancang khusus untuk meningkatkan kualitas pengelolaan satuan pendidikan. SIPLah yang dirancang untuk memfasilitasi pengadaan barang dan jasa di sekolah, menyediakan daftar barang dan jasa yang terverifikasi sehingga sekolah dapat melakukan pemesanan dengan lebih efisien dan transparan.

Hingga saat ini, ekosistem SIPLah memiliki 18 mitra pemasaran online yang menawarkan total 5,7 juta produk/layanan.

Data Juni 2024 menunjukkan 273.647 sekolah menggunakan platform ini. Dengan SIPLah, sekolah dapat dengan cepat dan mudah mendapatkan produk dan layanan yang dibutuhkan dalam kegiatan pendidikan.

Platform tersebut dilengkapi dengan fungsi pelaporan yang memudahkan sekolah dalam memantau dan melaporkan pengeluaran, serta memastikan penggunaan dana sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan. SIPLah bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan anggaran sekolah serta mengurangi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam proses pengadaan.

Sementara itu, ARKAS dirancang untuk memudahkan guru sekolah dalam merencanakan, mencatat, dan melaporkan penggunaan Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOSP). Dengan berbagai pembaruan, ARKAS kini hadir dengan versi ke-4 yang memiliki fitur lebih praktis, nyaman dan aman. Versi terbaru ini mencakup integrasi yang lebih baik dengan SIPLah, tampilan yang lebih intuitif, dan penghitungan pajak otomatis. Data per Juni 2024 menunjukkan 392.709 atau 91,28 persen sekolah aktif menggunakan program tersebut.

Dalam Laporan Survei Kepuasan Stakeholder 2023 terungkap bahwa 80,99% pengguna merasa puas saat menggunakan ARKAS dan SIPLah. BOSP diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada guru dan kepala sekolah dalam pengelolaan dana.

Kepala SMAN 2 Kunawi Selatan, Sulawesi Selatan, Safari mengatakan ARKAS dan SIPLah memberikan dampak signifikan bagi sekolah karena memudahkan perencanaan, pengelolaan, dan pelaporan. “Mengintegrasikan ARKAS dengan SIPLah membuat segalanya lebih mudah bagi kami.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours