Iran Rancang Serangan Balasan, Fitch Ratings Beri Peringatan Keras ke Israel

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Fitch Ratings menurunkan peringkat kredit jangka panjang Israel menyusul serangan di Gaza, Palestina. Moody’s dan S&P Global juga menurunkan peringkat kredit mereka terhadap negara Yahudi tersebut awal tahun ini, dengan alasan meningkatnya risiko geopolitik.

Fitch menurunkan peringkat Israel dari “A+” menjadi “A” dan mempertahankan pandangan negatif, menunjukkan kemungkinan penurunan lebih lanjut.

“Dalam pandangan kami, konflik di Gaza bisa berlangsung hingga tahun 2025 dan ada risiko konflik ini meluas ke wilayah lain. Selain korban jiwa, hal ini dapat menyebabkan tambahan belanja militer yang signifikan, kehancuran infrastruktur, dan kerusakan ekonomi lebih lanjut, yang menyebabkan semakin memburuknya peringkat kredit Israel,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di Russia Today. Pernyataan tersebut dikutip pada hari Rabu (14 Agustus 2024).

Fitch juga menyoroti defisit anggaran Israel yang semakin mengkhawatirkan dan meningkatnya utang nasional sebagai alasan utama penurunan peringkat kredit.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyuruh keluar. Ia pun berjanji akan mengelola perekonomian dengan baik dan bertanggung jawab.

“Namun, penurunan peringkat ini dikombinasikan dengan meningkatnya defisit anggaran akan membebani dompet setiap warga negara karena biaya hidup meningkat,” pemimpin Partai Buruh Israel dan mantan wakil menteri ekonomi Yair Golan memperingatkan.

Dalam sebuah artikel di surat kabar X, Golan menggambarkan Smotrich sebagai menteri kekanak-kanakan yang tidak tahu apa-apa tentang ekonomi. Penurunan peringkat kredit dapat membuat suatu negara menjadi lebih sulit atau lebih mahal untuk meminjam uang yang diperlukan untuk membiayai pengeluarannya.

Fitch merupakan lembaga pemeringkat Amerika ketiga yang menurunkan peringkat Israel. Pada bulan Februari, Moody’s menurunkan peringkat negara tersebut menjadi A2 dan mempertahankan pandangan negatif. Pada bulan April, S&P Global menurunkan peringkat kredit jangka panjang negara Yahudi tersebut dalam mata uang asing dan lokal menjadi “A+” dari “AA-” dan peringkat jangka pendeknya menjadi “A-1” dari “A-1+”.

Perekonomian Israel menyusut 21,6% pada kuartal terakhir tahun lalu, salah satu penurunan terbesar dalam sejarah negara tersebut. Namun, perekonomian pulih dalam tiga bulan pertama tahun ini, mencatat pertumbuhan kuartal-ke-kuartal sebesar 14,1%.

Menyusul pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran dan komandan militer Hizbullah Fuad Shukr di Beirut pada akhir Juli, terdapat kekhawatiran yang berkembang bahwa perang di Gaza akan meluas menjadi konflik yang lebih besar di Timur Tengah. Iran dan Hizbullah mengancam akan melakukan pembalasan terhadap negara Yahudi tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours